Lihat ke Halaman Asli

Pengamalan Nilai Humanitas: Kader IMM Mendengar Suara Rakyat Sebagai Wujud Gerakan Manifesto Filantropi

Diperbarui: 5 Februari 2023   11:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pengantar Tulisan

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang saat ini sudah menginjak usia ke 59 sudah seyogyanya mampu menjadi role model gerakan kemajuan. Maka hal ini adalah suatu tantangan untuk mengawal gerakan-gerakan yang mampu menyelesaikan problem kemasyarakatan.

Gerakan IMM yang kita kenal dengan tri kompetensi dasar, yaitu religiusitas, intelektualitas, dan humanitas saya rasa perlu kita refleksikan bersama. Saya rasa hal tersebut menjadi tanggung jawab untuk setiap kader sebagaimana tersemat julukan dalam setiap diri mahasiswa yakni "agent of change" atau agen perubahan. Bisa dikatakan mahasiswa sebagai seseorang yang memiliki fungsi dan tugas merencanakan, perumusan, dan perencanaan pembangunan atau merumuskan kembali tujuan dan juga memusatkan perhatiannya pada situasi yang bermasalah serta berupaya mencari solusiyang inovatif untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.

Dalam tulisan ini akan membahas bagaimana sikap kader IMM dalam mengamalkan tri kompetensi dasar. Sehingga apakah sejauh ini para kader IMM sudah bisa dikatakan menjawab isu-isu problematika yang sedang terjadi di masyarakat?  

Isi Tulisan

Siapa sih Kader IMM itu?

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) berdiri Pada Tanggal 14 Maret 1964 Pada 14 Maret 2023 usianya tepat menginjaki 59 tahun. Babak panjang perjalanan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) tak lekang oleh waktu dan zaman.

Sejarah tinta emas sudah mencatat dalam romantisme sejarah bangsa kita bahwa IMM tercatat selalu hadir dalam membangun peradaban bangsa dan memberikan kontribusi dalam penyelesaian hiruk pikuk problematika kebangsaan.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) adalah salah satu organisasi otonom Muhammadiyah yang bergerak pada jenjang perguruan tinggi. IMM lahir sebagai organisasi pergerakan mahasiswa Muhammadiyah yang bergerak dalam konteks tiga nilai ideologis, Religiusitas, Intelektualitas, dan Humanitas. Hal itu merupakan basic identitas kader IMM yang menunjukan bahwa IMM adalah organisasi kader, pelopor, pelangsung, dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah dalam membangun generasi pemimpin masa depan kaum muda Muhammadiyah.

59 tahun organisasi kemahasiswaan ini, mengawal dan meneruskan kemerdekaan yang hakiki, senantiasa mewujudkan masyarakat melalui keintelektualannya dengan diksi akademisi yang berakhlak mulia, pemikiran yang kritis dan kreatif perlu dipupuk agar setiap kader yang lahir dari rahim IMM menjadi kader yang anggun dalam moral nya juga unggul intelektualnya. Serta sejalan dengan salah satu penegasannya yakni ilmu adalah amaliyah dan amal adalah ilmiah harus menjadi value semua insan cendekia yang bangga akan merah maroonnya yang gagah.

Usianya sudah tidak lagi belia, sudah waktu melewati setengah abad lebih dalam perjalanan mengisi dan memberi kontribusi untuk bangsa ini. Sudah seharusnya nilai-nilai ideologis tercermin pada setiap diri kader IMM. Terutama nilai humanitas yang merupakan manifestasi dari nilai intelektualitas dan religiusitas seorang kader IMM. Nilai ini menjadi landasan gerakan sosial IMM yang bernafaskan nilai intelektual yang membebaskan dari belenggu kebebalan dan nilai keislaman sebagai nilai transendental kader yang membentuk kepribadian yang islami. Pergerakan kader IMM diwarnai dengan aksi nyata sebagai bentuk rasa tanggung jawab, kepekaan, dan pengabdian sebagai mahasiswa istimewa kepada masyarakat sehingga label "agent of change" terasa nyata dan tidak hanya sebagai bualan semata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline