Lihat ke Halaman Asli

Menggunakan Smartphone di Dalam Kelas

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aturan saat dimulainya pelajaran adalah tidak boleh menggunakan telepon genggam ataupun gadget lainnya, agar tetap fokus dalam menerima pesan pelajaran, saat dosen/guru menerangkan. Sudah menjadi salah satu budaya di dalam kelas untuk tidak mengaktifkan telepon genggam, seolah hal tersebut tabuh dan tidak sopan. Aturan kuno yang diterapkan pada jaman moderen yang penuh dengan kecanggihan akan alat telekomunikasi. Terdapat banyak keuntungan jika menggunakan dengan tepat smartphone maupun gadget saat berada di dalam kelas, seperti contoh, mendapatkan reverensi lain selain diperoleh dari pengajar. Sehingga para siswa dapat aktif dalam bertanya dan semakin kritis akan materi yang diberikan, karena mendapatkan ilmu pengetahuan dari sumber lain.

Pembelajaran di Indonesia, khususnya di bagian kota, menonaktifkan telepon genggam sangatlah tidak efektif. Hal ini dapat di positifkan dengan pembelajaran yang menggunakan gadget dengan jaringan internet untuk memperoleh berbagai akses informasi. Siswa berhak memperoleh informasi dimanapun. Kefokusan para siswa dalam menanggapi pelajaran yang diberikan oleh pendidik paling banter hanya 30 menit, selebihnya para siswa akan merasa bosan dan suntuk, di tambah lagi informasi yang siswa dapat hanya satu arah, yaitu dari pengajar saja, tapi akan berbeda jika siswa dapat memperoleh informasi dari gadgetnya, kelas akan terasa aktif dan tidak hanya satu arah dalam pembelajaran.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline