Lihat ke Halaman Asli

Cinta Pertama Tapi Bukan Pacar Pertama…

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kisah dulu yg masih membekas dalam hati, itu lah perasaanku padanya. Perasaan yang ku pendam sudah 8 tahun lamanya, dan kini seakan memanggilku kembali untuk memimpikannya. sudah lama ku tak berjumpa dengannya, terakhir bertemu pada saat aku duduk di bangku kelas 1 SMA. Pertemuan itu engkau hanya melambaikan tangan dengan suara lantangmu yg keluar “TIO …” heee.. walaupun pertemuan itu sangat singkat tapi hati ini senang menerimanya, ternyata kau masih ingat aku :).

Sedikit ku jelaskan tentang dia ..

Panggil saja Gadis namanya, dia gadis pemberani, gadis yang tomboy, gadis yang cukup galak. Dari segi penilaianku waktu itu, bukan aku saja yg bilang seperti itu, teman-temanpun menilai dia sama denganku. Tapi Dibalik sifatnya yang seperti laki-laki, dia juga baik dan cantik pula heee… sehingga teman-temanpun berlomba tuk mendekatinya. Dan aku hanya berdiri tegak tanpa gerak :(.

Kini kau tumbuh dewasa, tak tau sekarang kau seperti apa, apakah sifat tomboy, kegalakan, kebaikanmu masih ada sama seperti dulu..? ingin rasanya bertemu dengan dirinya, mengulang masa remaja kita yang penuh canda tawa. Lewat jejaring ini kita di pertemukan kembali, dan ku coba membandingkan wajahnya ternyata banyak perubahan darinya, sekarang dia lebih feminim, cantik & menjadi gadis yang dewasa. Ada terselip tanya dalam hati, apakah sifat yang dulu itu masih ada dalam dirinya? Aku rindu galakmu wahai gadis …

Kini ku semakin dekat dengannya, tak ku sangka kita seakrab ini. Walaupun kita belum bertemu tapiseakan mengulang waktu dulu lagi. Bahkan tiap malam aku mencoba tuk menemaninya, mendengarkannya walaupun hanya via telp atau sms. Tapi tak apalah masih banyak waktu tuk bertemu. Banyak kisah yang dia ceritakan, sedih, bahagia, gelap, terang, bahkan sampai sakitpun dia bercerita padaku. Ada perubahan dari dia yang membuat aku terdiam perlahan dan membuat aku sampai saat ini tak percaya hal itu. Loooohh.. kok bisa, dia seperti ini? Pertanyaan itu yang ada dipikirku, tapi ku tak ingin menanyakan hal itu. Ya pikirku mungkin karena ada sesuatu yang aku belum tau atau mungkin karena dunia semakin modern dia seperti ini hee... Tapi dibalik itu, ada juga yang membuat aku kagum padanya yaitu, kemandirian & kerja keras dalam bermimpi :D.

Perasaan yang ada sejak dulu seakan terhenti sejenak, tak mungkin aku paksakan disaat dia seperti ini. Ya serasa kurang tepat waktunya.. yang ada dipikirku saat ini adalah membuat dia kembali cerah & ceria, itu yang harus ku lakukan. Membuat suatu perubahan yang lebih baik dalam waktu cepat, memang sulit kecuali dari niat orang itu sendiri dan seseorang yang mendampingi tuk menuju perubahan itu. Walaupun aku hanya sebatas teman lama, aku akan berusaha tuk menemani. Dan aku yakin, dia bisa menjalani ini semua.

Setiap jengkal atau langkah kita yang berbelok pasti kita akan menemukan jalan yang lurus.

Tetap semangat teman, jangan menyerah …!!!!!!

Ini ceritaku, apa ceritamu ..? :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline