Lihat ke Halaman Asli

Kau Cantik Hari Ini

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sudah lama ku tak menulis kisah-kisah ku, hari ini ku ingin bercerita tentang gadis itu. Gadis yang selama ini membayang dipikiranku, gadis yang membuatku terhenti sejenak tuk memandangnya, gadis yang membuat hatiku bertanya-tanya. Sudah lama ku tak melihatnya, apakah waktu itu pertemuan terakhir aku dengannya?? Tapi malam ini akan menjawab semua pertanyaan itu tadi.

Berawal dari langkah kaki ku tuk pergi ke warung, ingin rasanya ku berharap tuk bisa bertemu dengannya. Entah ada angin apa, pirasat ku benar bahwa malam ini kita kan bertemu. Dari kejauhan pandanganku telah tertuju padanya dan dalam hati ku bertanya,

“Apa yang harus aku pertanyakan?

“Apa yang harus aku lakukan padanya?

“Dari mana aku mulai tuk mengenalnya?

Langkah ku berhenti sejenak di depan warung tetehnya, ku menatap matamu seakan tak ada lagi orang disekeliling kita. Ku berdiri tepat didepannya, aliran darahku seakan berhenti, jantungku masih berdetak kencang dan ku masih tetap menatap wajah cantiknya. Dia mulai bertanya,

“Mau beli apa mas?? ujarnya,

“Mau beli rokok mba”, jawabku, dengan wajah yang kebingungan seakan lupa ingatan apa yang harus aku beli, ya mungkin karena kekaguman dan kecantikannya.

“Biasanya berapa ya harganya?, ujarnya (karena dia jarang ada diwarung itu)

“Rp. 7.500 ,- jawabku

“Terus apa lagi mas?? ujarnya,

“Sebentar mba, pikir-pikir dulu. hehehe..

Konsentrasiku telah hilang, hanya ada dipikiranku kita bisa lebih dekat dan ku harap kamupun begitu. Dari percakapan itu ku ingin bisa mengenal lebih dekat lagi, dan ku bertekat tuk menanyakan tentang dirinya, mulai dari adiknya teteh?, Berasal dari kota apa? Disini kerja apa kuliah?. Pertanyaan itu yang ada dibenakku, ingin rasanya ku pertanyakan namamu dan ingin ku berkata padamu Kau Cantik Hari Ini. Tapi belum sempat ku mengutarakannya dan mempertanyakan nama itu, karena banyak orang yang mau membeli barang di warungnya. Ya mungkin butuh proses tuk bisa mencari tahu namamu, dan memberikan pujian padanya. Hei … Dihatiku, aku menunggu namamu.

Walaupun hari ini kau menghiraukanku dan menjawab semua pertanyaanku dengan polos, aku tetap berusaha tuk bisa mengenalmu. Mungkin waktu kan menjawab semuanya, entah esok, lusa atau entah kapan waktunya, aku tetap menunggunya. Dan ku bersyukur karena Tuhan mendengarku, tuk bisa mempertemukan kembali dengan dirinya. Terimakasih Tuhan akan apa yang telah kau berikan kepadaku. Dan untukmu, maaf aku memikirkanmu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline