Lihat ke Halaman Asli

Tri Septiana

Kelurahan Tunggulwulung

PMM di Kelurahan Tunggulwulung: Bantuan Alat Tulis dan Sosialisasi Belajar dari Rumah (School From Home)

Diperbarui: 28 Agustus 2020   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: dok. pribadi

Adanya pandemi Covid-19 ini tentunya berdampak terhadap pendidikan. Pelaksanaan pendidikan di Indonesia dalam masa pandemi Covid-19 mengalami beberapa perubahan yang terlihat nyata.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan pendekatan belajar dari rumah sebagai langkah strategis pertama Pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) secara luas. Kesehatan dan keselamatan para insan pendidikan menjadi prioritas Pemerintah.

"Semenjak awal pandemi, kami langsung menerapkan program Belajar dari Rumah sebagai kebijakan nasional. Kerangka peraturan juga dibuat jauh sebelum perusahaan-perusahaan menerapkan bekerja dari rumah dan melakukan usaha pencegahan lainnya. Kami mengambil pendekatan berbasis keutamaan dalam membuat keputusan, dan keputusan pertama yang diambil adalah mengutamakan Kesehatan. Keselamatan guru, siswa, dan orang tuanya merupakan prioritas utama kami," disampaikan Mendikbud pada Konferensi Pers Internasional "Adaptasi Pendidikan Selama Covid-19", di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (14/05/2020)

Oleh sebab itu, Kelompok PMM Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat program kerja dengan melakukan sosialisasi belajar dari rumah (school from home) serta membagikan bantuan berupa alat tulis kepada siswa-siswi SDN 03 Tunggulwulung Malang yang kurang mampu. Kegiatan ini dilakukan oleh peserta Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) UMM di Kelurahan Tunggulwulung Malang. PMM kelompok 89 gelombang 7 Universitas Muhammadiyah Malang yang dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2020 dengan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Putri Saraswati, S.Psi., M.Psi.

Hal ini paling dirasakan oleh para orang tua dan siswa, karena kurangnya pengetahuan serta penguasaan dalam pengoperasian teknologi. Sehingga pada kondisi ini mengharuskan orang tua berperan sebagai guru.

"Untuk aplikasi pembelajaran tidak ada kendala, namun ada beberapa media pembelajaran seperti menggunakan Google Forms yang terkadang membuat orang tua susah dalam pengoperasiannya. Karena ada beberapa guru yang menjelaskan cara penggunaanya dan ada yang tidak. Serta dalam menjelaskan materi selama pembelajaran daring masih susah, karena tidak semua orang tua paham akan materi pembelajaran dan pengoperasian  Google Forms tersebut. Saya berharap pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga anak-anak dapat mengikuti pembejaran secara normal kembali." Ujar Ibu Nadine salah satu wali murid SDN 03 Tunggulwulung.

Melalui program PMM ini mahasiswa melakukan sosialisasi kepada para orang tua bagaimana cara mengoperasikan aplikasi pembelajaran dengan baik serta memberikan bantuan alat tulis, masker dan handsanitizer kepada siswa-siswi SDN 03 Tunggulwulung Malang. Dalam memberikan bantuan alat tulis, masker dan handsanitizer kepada siswa-siswi SDN 03 Tunggulwulung dilakukan secara door to door. Dengan pemberian bantuan ini kami berharap siswa-siswi SDN 03 Tunggulwulung tetap semangat untuk belajar dari rumah dan para orang tua tetap membantu mendampingi anaknya dengan baik.

Hal ini sebagai bentuk apresiasi kami kepada masyarakat yang telah berjuang dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline