Lihat ke Halaman Asli

tri samini

Guru SMA Negeri 1 Karangdowo

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.3. Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

Diperbarui: 16 Juni 2023   01:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. SMAN 1 Karangdowo

Jurnal Refleksi Dwimingguan

Modul 3.3 Pengelolaan Program Yang Berdampak Positif pada Murid

 

Oleh : Tri Samini,S.Kom.,M.Pd

Pada Kesempatan kali ini saya akan menuliskan mengenai refleksi kegiatan pelatihan Calon Guru Penggerak yang sudah saya lalui, khususnya pada modul 3.3 tentang Pengelolaan Program Yang Berdampak Positif pada Murid, Modul terakhir ini merupakan sebuah modul yang sangat luar biasa memberikan upgrade ilmu pengetahuan terhadap saya karena memang memberikan suatu manfaat yang luar biasa bagi kita sebagai pemimpin pembelajaran., ada banyak pengetahuan dan pengalaman baru yang saya peroleh selama kegiatan tersebut. 

Dalam pembuatan jurnal kali ini saya masih menggunakan Model 5: Connection, Challenge, Concept, Change (4C) yaitu model refleksi yang dikembangkan dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011). Model ini cocok untuk digunakan dalam merefleksikan materi pembelajaran.

Connection.

Apa keterkaitan materi yang didapat dengan peran sebagai guru penggerak?

Fokus pada modul ini adalah konsep menemukenali dan mengembangkan kepemimpinan murid. Konsep kepemimpinan murid berakar pada prinsip bahwa murid memiliki kemampuan dan keinginan untuk secara positif mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia disekitar mereka.. Agar kita dapat menjadikan murid sebagai pemimpin bagi proses pembelajarannya sendiri, maka kita perlu memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga  potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik.  Peran guru adalah:

  • Mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya.
  • Mengurangi kontrol kita terhadap mereka.
  • Saat murid memiliki kontrol atas apa yang terjadi, atau merasa bahwa mereka dapat mempengaruhi sebuah situasi inilah, maka murid akan memiliki apa yang disebut dengan “agency”. Student Agency lebih diartikan sebagai kepemimpinan siswa, merupakan kemampuan siswa untuk mengarahkan pembelajaran mereka sendiri,membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini,mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada sebuah pembelajaran dan komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain,dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya

Keterkaitan antara Modul 3.3 dengan modul – modul sebelumnya:

Modul 1.1 Filosofi Ki Hajar Dewantara

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline