Seiring berkembangnya jaman menuju era digital, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terus ditingkatkan. Satu diantara cara yang digunakan adalah melalui sertifikasi di Lembaga Sertifikasi Kompetensi dan Lembaga Sertifikasi Profesi. Sertifikasi membantu meningkatkan kredibilitas keahlian seseorang karena kemampuannya telah diakui negara.
Banyak yang masih mempertanyakan fungsi dari kedua jenis sertifikasi ini, dan bahkan menganggapnya sama. Padahal kedua jenis sertifikasi ini cukup berbeda lho! Untuk anda yang telah melakukan pelatihan terkait keahlian anda, perbedaan ini wajib anda ketahui dan kenali.
Apa Saja Perbedaannya?
1. Input dari peserta yang mengikuti
Peserta yang mengikuti sertifikasi di Lembaga Sertifikasi Kompetensi adalah peserta didik dan masyarakat. Sedangkan sertifikasi di Lembaga Sertifikasi Profesi diikuti oleh tenaga kerja, yaitu yang telah menyelesaikan pendidikannya atau yang telah lulus jadi peserta didik.
2. Standar Kelulusan
Lembaga Sertifikasi Kompetensi menggunakan standar kelulusan (SKL) berupa kompetensi kerja nasional Indonesia dengan metode penilaian TATO UKRK. Sedangkan Lembaga Sertifikasi Profesi menggunakan standar kelulusan (SKL) berupa standar kompetensi kerja nasional indonesia denga metode penilaian asesmen.
3. Departemen Naungan
Lembaga Sertifikasi Kompetensi berada di bawah naungan departemen kemendikbud ristek. Sedangkan Lembaga Sertifikasi Profesi berada di bawah naungan departemen BNSP.
Nah, itulah perbedaan dari Lembaga Setifikasi Kompetensi dan Lembaga Sertifikasi Profesi. Untuk anda yang ingin mencari lembaga sertifikasi, Lembaga Sertifikasi Profesi Teknologi Digital menyediakan skema sertifikasi dengan 36 skema, antara lain sertifikasi digital marketing, video editor, content creator, dll. Saat ini sertifikasi digital marketing memiliki peminat tertinggi di LSP TD karena peminat pekerjaan ini juga banyak, maka sertifikasi digital marketing sangat dibutuhkan sehingga memiliki peminat paling banyak.