Studi Ekskursi Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW 2021, dilaksakan di daerah Yogyakarta dengan mengunjungi tiga tempat yakni, Balai Besar Pelaihan dan Pemberdayaan Masyarakat (BBPPM) Yogtakarta, Bhumi Merapi dan Piat UGM.
Pada Hari Pertama tempat yang di kunjungi adalah Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat (BBPPM) Yogyakarta. Dikunjungan pertama sebelum memasuki acara atau tepatnya terjun kelapangan, kita mahasiswa/i FPB UKSW diajak untuk mengenal program-progam yang dilakukan oleh Balai Besar Pelatiahan dan Pemberdayaan Masyarakat (BBPPM) Yogyakarta untuk meningkatkan SDGs. Di BBPPM Yogyakarta kita menemukan bayak hal antara lain seperti peternakan, perikanan, pertanian terpadu, pertanian hidroponik dan masih banyak lainnya.
Di Balai Besar Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat, dapat kita temukan berbagai jenis kegunaan yang tidak umum dan pengetahuan-pengetahuan yang baru. Setelah terjun ke lapangan, tempat pertama yang kita kunjungi adalah peternakan. Disana pihak BBPPM Yogyakarta memandu dan menjelaskan alasan, kegunaan atau manfaat dari ternak yang telah dipelihara oleh pihak BBPPM Yogyakarta itu sendiri. Tempat selanjutnya yang kita kunjungi setelah dari peternakan adalah perikanan. Disana kami menemukan pengetahuan yang tidak umum karena ikan yang dipeluhara oleh pihak BBPPM Yogyakarta itu dikombinasikan dengan pertanian hidroponik. Dimana air dari ikan dialirkan kepada tanaman yang ditanaman secara hidroponik dan air tersebut bisa menjadi pupuk organik langsung pada tanaman. Poses tersebut tidak dialirkan begitu saja karena harus melakukan penyaringan terlebih dahulu supaya kotoran-kotoran yang tidak dibutuhkan tidak masuk kedalam air pertanian hidroponik dan merusaknya. Selanjutnya kita diajak ke pertanian hidroponiknya, disini kita diajarkan betapa bergunanya pertanian hidroponik ini. Selain biaya perawatan yang murah, pertanian hidroponik juga meminimalisir tempat. Jadi sangat cocok bagi petani yang tidak memiliki cukup banyak lahan. Air yang digunakan pada pertanain hidroponik tidak menggunakan air PAM, namun mengunakan air sumur. Alasannya mudah karena air PAM menggunakan kapori, hal tersebut tidak cocok pada tanaman karena kaporit merupakan zat basa yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Tempat terakhir yang kami kunjungi di BBPPM Yogyakarta setelaha dari pertanain hidoponik adalah pertanain terpadu, disini kita dapat melihat buah-buah yang jarang kita temui seperti nanas bagong, nanas ini jarang ditemui dan memiliki ukuran yang cukup besar yaitu sekitar 7 kilogram (matang). dan di pertanian terpadu kita juga melihat tanah yang berpasir yang memungkinkan tanaman tertentu tidak tumbuh dengan baik sehingga pihak BBPPM Yogyakarta mencari solusi untuk menemukan tanaman yang cocok pada kondisi tersebut dan menghasilkan panen yang maksimal.
Setelah dari Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat (BBPPM) Yoyakarta kita berkunjung ke Bhumi Merapi untuk menikmati keindahan hewan dan instagram able yang berada di Bhumi Merapi.
Pada studi ekskursi hari selanjutnya kita berkunjung ke Piat UGM untuk mengetahui beberapa hal yang terdapat di piat UGM, seperti produksi hasil pertanian, penggiling padi, bank genetik, sapi perah, ternak maggot dan pengolahan sampah. Tempat pertama yang kami kunjungi saat di Piat UGM adalah produksi hasil pertanain. Jadi di sini pihak Piat UGM menunjukkan apa saja hasil panen pertanian yang dijadikan sebagai sebuah produksi, salah satu contoh adalah markisa yang diubah menjadi minuman. Selanjutnya kita mengunjungi alat penggiling padi atau lebih tepatnya penimpanan padi saat musim hujatau mendung. Jadi hasil panen padi dapat dimasukkan kedalam tempat penyimpanan tersebut. Selanjutnya selesai dari penggiling padi kita berkunjung ke tempat bank genetika benih, karena tempat yang kecil dan tidak cukup menanpung banyak orang jadi yang masuk kedalam bank genetika benih adalah mahasiswa progdi Agroteknologi, sedangkan kami Agribisnis diluar menunggu dan mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh pihak Piat UGM. Setalah dari bank genetika benih, kami diajak ke kandang sapi perah. Disini kami dapat meihat cara pengolahan sapi perah, pemersan susu sapi, penggunaan kotoran sapi dimana kotoran sapi perah ini dapat dijadikan sebagai sumber energi alternatif. Selanjutnya kami diajak ke ternak maggot, disini kita mahasiwa/i diajarkan kegunaan dan tujuan dalam pengolahan maggot itu sendiri. Dimana pengolahan maggot ini bertujuan untuk menghasilkan tepung dan minyak BSF yang memiliki kualitas atau mutu tinggi. Dan tempat terakhir yang kita kunjungi di Piat UGM adalah pengolahan limbah yang dimiliki oleh Piat UGM, limbah yang digunakan oleh pengolahan limbah ini adalh limbah yang tidak digunakan seperti dedaunan, plastik, dan sebagainya. Limbah-limbah tersebut diolah menjadi barang-barang yang berguna dan dapat diperjual belikan.
Selama mengikuti studi ekskursi ini, saya pribadi menemukan pengetahuan-pengetahuan yang sangat berguna dan tidak umum ditemukan. Karena biasanya kita hanya menemukan hasilnya saja tetapi tidak melihat langsung cara pengolahannya. Setelah menikuti studi ekskursi ini saya dapat melihat langsung cara pengolahan-pengolahan hasil yang sering kita temui di kalayak umum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H