Lihat ke Halaman Asli

Mimpi Kunang-kunang

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja karam dalam rangkulan malam

Gelap menyelimutiku dalam ramainya sepi

Belum beranjak aku dari tempat ini

Ku coba berbagi dengan pagi yang tak lekas datang

Hidup dalam kesia-siaan dan penyesalan membuatku rapuh

Seakan raga tiada lagi bernyawa

Kutitipkan pesan pada semburat senja yang masih tersisa

Sampaikan pada bintang,

Ku ingin terbang sebebas merpati

Agar lepas semua beban dalam hati

Bertahan dalam keterasingan

Kunang-kunang terbang kearahku,

Cahayanya menjelma malaikat

Muncul sayap putih dipunggungnya

Mendekapku erat sekali,

Mentari perlahan bawa kehangatan

Air mata tangis sisa semalam

Perlahan terhapus oleh mentari yang mulai meninggi

Ternyata mimpi,,,

Malaikat itu cuma mimpi

Dan hidupku masih tetap terasa sunyi,,,

(Dedicated to my beloved friend, “Bintang”)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline