Meluasnya penggunaan teknologi informasi berupa perdagangan secara elektronik atau e-commerce dan transaksi digital di masyarakat kita telah menjadi suatu perhatian tersendiri, mengingat dampaknya terhadap para pelaku usaha di daerah.
Terobosan-terobosan inovatif dan manajemen bisnis yang cepat tanggap perlu dikuasai oleh para pelaku usaha untuk menghadapi dinamika di dunia bisnis. Para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) juga harus dapat beradaptasi terhadap semua perkembangan yang terjadi.
Untuk itu pada 25 Januari 2024 yang lalu Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (LPPM Unsoed), Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas, dan Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Kabupaten Banyumas telah mengadakan pertemuan untuk berdiskusi dan membahas permasalahan tersebut, khususnya di sektor ekonomi kreatif UMKM di Kabupaten Banyumas.
Hadir pada kegiatan tersebut dari pihak LPPM Unsoed yaitu Ketua LPPM Unsoed Prof. Dr. Ir. Elly Tugijanti, MP, IPU, ASEAN Eng., Ketua Pusat Ekonomi Kreatif dan Pariwisat Dr. Rahab, SE, MSc. beserta team peneliti.
Hadir pula perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas yaitu Taufik Rudi Arianto, ST.
Sementara dari HPN hadir Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) HPN Kabupaten Banyumas H. Abu Yazid Alfathoni, SE beserta sejumlah pengurus.
Diskusi dilakukan untuk menemukan solusi terbaik terhadap pengembangan industri kreatif, khususnya pada sektor UMKM di Kabupaten Banyumas.
Diskusi tersebut juga menyepakati perlunya pembentukan konsorsium lintas sektoral untuk dapat mendorong upaya pengembangan industri kreatif UMKM di Kabupaten Banyumas. Konsorsium tersebut diharapkan dapat menjadi mobilisator untuk tumbuh dan kembangnya para pelaku industri kreatif khususnya di UMKM Kabupaten Banyumas.
Berikut ini adalah wawancara penulis dengan Ketua LPPM Unsoed Prof. Dr. Ir. Elly Tugijanti, MP, IPU, ASEAN Eng.