Sebagai akibat adanya situasi pandemi COVID-19 maka proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) telah dilaksanakan sejak pertengahan Juli tahun 2020 yang lalu di hampir seluruh sekolah kita.
Kemudian berdasarkan pada kalender pendidikan nasional, pada 25 Juni 2021 akan dilaksanakan Pembagian dan Penerimaan Buku Laporan Hasil Belajar (LHB). Dan pada hari berikutnya 26 Juni sampai dengan 10 Juli 2021 akan dilaksanakan libur kenaikan kelas untuk anak-anak sekolah kita.
Penulis berharap semoga anak-anak, khususnya dari keluarga pembaca semua, akan berhasil mendapatkan nilai yang memuaskan atau meraih prestasi sebaik-baiknya. Jika belum berhasil meraih prestasi, jangan berputus asa atau memutuskan harapan anak. Hendaklah terus memberikan motivasi dan dukungan kepada anak agar dapat berusaha meningkatkan kemampuannya. Apalagi mengingat situasi pendidikan yang kita hadapi sekarang ini tidak mudah dihadapi bagi anak-anak kita.
Sudah sekitar satu tahun ini, kegiatan belajar dan mengajar yang berlangsung di tengah suasana pandemi ini benar-benar menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan nasional kita. Situasi ini dalam pengamatan penulis memberi tekanan psikologis yang cukup berat bagi anak-anak yang harus terpisah sekian lama dari pergaulan dengan teman-teman sebayanya di sekolah.
Ketika kini saatnya libur tiba, kiranya tepat bagi kita semua bila momentum ini digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap berbagai langkah yang telah ditempuh selama ini, dalam upaya mewujudkan generasi penerus bangsa yang berprestasi, sehat fisik dan mentalnya, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Ada baiknya kita mulai mengklasifikasi apa saja yang perlu diperbaiki atau harus dikoreksi dalam proses pendidikan yang selama ini sudah dilakukan khususnya pada masa pandemi. Hal ini untuk menjadi bahan renungan kita dalam pelaksanaan proses pembelajaran jarak jauh dan dampaknya bagi perkembangan anak-anak, setidaknya di lingkup kegiatan belajar anak-anak kita sendiri di rumah dan kaitannya dengan lembaga pendidikan / sekolahnya.
Seperti kita semua telah maklumi, pada masa pandemi ini banyak hal yang harus dilakukan secara online, termasuk kegiatan belajar dan mengajar. Dalam hal ini anak-anak dianjurkan harus belajar di rumah, dengan didampingi oleh orang tua / walinya. Aktivitas belajar demikian membuat banyak orang tua atau wali dituntut harus bisa mengambil lebih banyak peran dalam kegiatan belajar anak agar tujuan pendidikan dapat diperoleh secara optimal.
Peran orang tua atau wali itu antara lain dengan menciptakan suasana lingkungan yang aman dan nyaman untuk belajar, memberikan semangat serta motivasi, menyediakan kebutuhan alat tulis yang diperlukan, mendampingi serta membantu anak menyelesaikan tugas pelajaran, dan bahkan sering orang tua harus benar-benar berperan sebagai guru bagi anak. Keadaan ini sesungguhnya menjadi momentum yang baik untuk meningkatkan kualitas hubungan di antara anak dan orang tua / walinya.
Namun bukan hal mudah bagi banyak orang tua ketika harus berperan sebagai guru bagi anaknya agar berhasil mengikuti proses kegiatan belajar dan meraih tujuan sesuai dengan yang diharapkan dalam proses pendidikan.
Banyak orang tua tidak punya pengalaman mengajar, tidak tahu metode mengajar, tidak memiliki kesabaran yang cukup untuk membimbing anak, dan apalagi orang tua memiliki tugas dan kewajiban pekerjaan yang juga harus ditunaikan.