Lihat ke Halaman Asli

Try Raharjo

Orang Republik

Berkesenian, Perjuangan melalui Seni

Diperbarui: 20 Agustus 2020   14:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Eyang Jati (Sedjatiningsih), pelukis Banyumas. | Dokpri

Seperti sudah aku ceritakan dalam tulisanku berjudul Gores Pitulasan di Bumi Kendalisada, para seniman lukis Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purbalingga beberapa waktu telah mengadakan kegiatan untuk memperingati hari proklamasi kemerdekaan RI ke-75.

Kegiatan tersebut berupa upacara bendera yang dilanjutkan dengan acara melukis bareng di lokasi tersebut. Ada lebih dari duapuluhan pelukis mengikuti kegiatan ini, dari komunitas Seniman Pelataran Banyumas dan juga Umbaran Purbalingga.

Aku berkesempatan dapat menyaksikan langsung kegiatan yang mereka sebut Gores Pitulasan itu, dari upacara bendera hingga acara melukis bersama selesai pada sekitar pukul 16.00. Dan aku terkesan dengan kegiatan yang mereka lakukan.

Mengungkapkan rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia memang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Berkreasi di bidang seni lukis adalah satu cara dari sekian banyak pilihan yang bisa dilakukan.

Aku sempat berbincang dengan beberapa pelukis disini. Satu diantaranya yang sangat mengesankan adalah Eyang Jati (Sedjatiningsih). Beliau adalah satu-satunya pelukis perempuan yang mengikuti kegiatan Gores Pitulasan.

Di usianya yang telah menginjak angka 78, hidup berkesenian sudah mengalir kental dalam darahnya. Itu terlihat dari semangatnya dalam berkesenian yang sungguh luar biasa. Ia menikmati proses melukis sebagai bagian dari relaksasi yang menyegarkan, mendekatkan diri dengan alam, dan sebagai bentuk ungkapannya mengagumi keindahan ciptaan Tuhan.

Menurutnya, berkesenian adalah semacam kebutuhan rohani bagi manusia. Dengan melukis, seorang seniman akan mencurahkan perhatiannya pada objek lukisan, melihat secara detail dan menemukan perspektif yang bisa ditumpahkan pada kain kanvas atau media lainnya.

Melukis bersama pada suatu saat seperti Gores Pitulasan ini bagi Eyang Jati merupakan semacam pertemuan dengan saudara-saudaranya. Dan aku pun bisa merasakannya.

Aku juga sempat berbincang dengan Mbah Hadiwijaya, Ki Mugo, Kang Yus, Kang Jonthe, dll. Dari mereka aku kemudian bisa mencatat beberapa manfaat dari hidup berkesenian sebagai berikut.

1. Memenuhi kebutuhan rohani

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline