Lihat ke Halaman Asli

Menperin Dorong Industri Makanan dan Minuman Nasional

Diperbarui: 9 Februari 2017   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto : www.kemenperin.go.id

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan potensi industri makanan dan minuman (mamin) dalam negeri cukup besar, bahkan pertumbuhannya hampir dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi nasional. Industri ini juga dinilai mampu menjadi instrumen yang berperan penting untuk mendorong pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Pertumbuhan industri mamin ini juga mencapai 9,5 persen per tahun. Dengan capaian tersebut, industri mamin memiliki daya saing yang kuat. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan struktur industri mamin nasional, Airlangga menjelaskan pihaknya mendorong agar sektor prioritas ini juga ikut berperan mendukung program pemerintah dalam pendidikan dan pelatihan vokasi industri.

Hal ini sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo tentang program pemerataan di Indonesia. Presiden Jokowi menegaskan bahwa pengembangan industri di Indonesia harus terus ditingkatkan dan didorong oleh sumber daya manusia yang handal dan berkompeten.

Dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri mamin, Kemenperin meminta kepada para pelaku industri mamin untuk menyasar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di sekitar pabrik untuk disunting sebagai mitra bisnis guna memajukan industri mamin serta meningkatkan kompetensi para siswa-siswi setingkat SMK.

Airlangga juga menganggap industri mamin nasional memiliki potensi besar untuk naik level ke industri 4.0. Dampak positif dari kenaikan level ini adalah industri mamin dalam negeri dapat mengembangkan inovasi dan teknologi terbaru melalui kemitraan dengan industri mamin di negara-negara maju.

Oleh sebab itu, Airlangga menyambut baik adanya pertemuan antara pemerintah dan pelaku usaha yang diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi aksi dalam memacu pertumbuhan industri mamin nasional di masa yang akan datang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline