Lihat ke Halaman Asli

trioni widyastuti

Ilmu Gizi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Bebaskan Obesitas Anak dengan Maksimalkan Aktivitas Fisik

Diperbarui: 30 Desember 2019   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://www.p2ptm.kemkes.go.id/

Obesitas pada anak adalah tantangan kesehatan masyarakat yang paling serius pada abad ke-21. Masalah ini bersifat global dan akan terus mempengaruhi semua Negara yang berpenghasilan rendah ataupun menengah, terutama yang berada diperkotaan. Menururt WHO secara global, pada tahun 2016 jumlah anak-anak yang memiliki kelebihan berat abdan di bawah usia 5 tahun diperkirakan lebih dari 41 juta.

Obesitas terjadi karena kalori yang dikonsumsi lebih banyak daripada yang dikeluarkan melalui olahraga dan aktivitas fisik lainnya. Obesitas pada anak berdampak negative untuk kesehatan fisik dan psikologis. Misalnya obesisitas berhubungan dengan Hiperlipidemia, hipertensi, toleransi glukosa abnormal, dan infertilitasi. Selain itu juga gangguan terjadi gangguan psikologi seperti depresi dengan peningkatan frekuensi anak yang mengalami obesitas (Dehgan et al., 2005). Di Indonesia obesitas pada anak semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Berdasarkan  hasil data RISKEDAS 2013, prevalensi overweight dan obesitas yang terjadi pada anak usia 5-12 tahun telah mencapai 18,8% yang terdiri dari 10,8% anak-anak mengalami overweight dan 8,0% anak-anak mengalami obesitas.

Anak yang memiliki aktivitas fisik ringan akan berisiko mengalami kenaikan berat badan lebih besar dari pada anak-anak yang memiliki aktivitas berat atau berolahraga secara teratur. Kurangnya aktivitas fisik ini yang mungkin menjadi salah satu penyebab utama terjadi peningkatan prevalensi pada kejadian obesitas. Anak-anak yang cendenrung mengkonsumsi makanan dengan sumer lemak yang tinggi dan kurang bahkan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang akan mengalami obesitas. Akttivitas fisik merupakan pergerakan tubuh terutama pada otot yang memerlukan energi dan olahraga. Aktivitas fisik yang baik dilakukan lebih dari 30 menit dalam seminggu, ini termasuk kativitas fisik berat seperti olahraga yang mengharuskan semua tubuh bergerak (Septiani & Raharjo, 2017).

Peningkatan prevalensi obesitas pada anak yang disebabkan karena kurangnya aktivitas fisik dibuktikan dalam penelitian Danari et al., (2013) menunjukan adanya hubungan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada anak. Pada kesimpulan peneilitian ini anak yang memiliki aktivitas ringan yang mengalami obesitas sebesar 85% dan yang tidak obesitas 14,7%. Besarnya pengaruh aktivitas fisik dengan kejadian obesitas anak ditunjukan nilai OR = 3,59. Artinya anak yang memiliki aktivitas ringan akan mengalami risiko 3kali lebih besar menjadi obesitas dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki aktivitas fisik berat.

Ilustrasi anak obesitas.  (Foto: Shutterstock) 

Perkembangan tekonologi saat ini juga berpengaruh pada peningkatan obesitas karena membuat anak malas untuk bergerak. Hasil dari penelitian Danari et al., (2013) menyatakan bahwa dahulu permainan pada umumnya dilakukan dengan menggunakan fisik atau permainan fisik yang mengahruskan kita untuk melompat, berlari atau melakukan banyak gerakan lainnya tetapi kini digantikan telah digantikan dengan permainan anak-anak yang sangat kurang untuk melakukan gerakan badan seperti game elektronik, computer dan internetatau televise yang hanya dilakukan duduk tanpa harus memiliki gerakan yang banyak. Menurut Fachrunnisa et al., (2016) interaksi lingkungan sangat berperan daripada genetic, mempunyai orang tua yang gemuk kemungkinan yang menyebabkan meningkatnya pasokan makanan dan asupan kalori yang berlebih tanpa meningkatkan aktivtas fisik.

https://www.youtube.com/watch?v=OgisIZX3kEI 

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa, aktivitas fisik sangat berpengaruh dalam kejadian obesitas sehingga perlu untuk meningkatkan aktivitsa fisik dalam kesaharian anak untuk menghindari obesitas. Bergerakk dan bermain untuk anak merupakan sebuah kebutuhan dan keharusan yang diperlukan didalam kehidupannya untuk perkembangan dan pertumbuhan anak.

Aktivitas fisik anak selain untuk menghindari kejadian obesitas tetapi juga untuk menyalurkan hobi dan meningkatkan pengalaman gerak untuk memperluas keterampilan anak, perlunya juga melakukan aktivitas fisik yang bervariasi untuk menghindari rasa bosan anak. Perhatian orang tua juga berpengaruh pada aktivitas anak dengan mengajarkan dan melatih anak untuk melakukan banyak aktivitas secara perlahan dari aktivitas fisik ringan, sedang hingga berat. Mari kita bebaskan obesitas anak dengan meningkatkan aktivitas anak-anak kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline