Lihat ke Halaman Asli

Ditinggal, Biasa Mau Tau Caranya untuk Maju

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seketika semua serasa begitu gelap, begitu sunyi, tak satu orang pun yang lewat tak satu orangpun yang berbisik. Hari itu aku terbangun dari lamunan dan berjalan menghampirinya. menghampiri jalan ini hingga ujung yang aku dapatkan hanya diriku, hanya bayangan diriku sendiri. aku berfikir dan terus berfikir dimanakah ini. apa semua ini.

Aku terbangun ketika ku lihat aku berada di kursi ini, dibawah pohon yang rindang menikmati teriknya matahari. hari ini aku teringat bahwa ia dia, hari ini aku baru mendapatkan undangan darinya undangan pernikahannya dengan seorang wanita. aku melihat ke depan dan berharap bahwa itu aku yang duduk di sampingnya dan nama aku yang tertera di undangan itu. tapi aku terbangun dan melihat di sekitarku. banyak orang yang berjalan yang berbicara untuk menuju kerumah masing-masing.

banyak dari mereka melangkahkan kaki untuk menjemput anak-anaknya. aku teringat ketika aku kecil, hanya mereka orang tuaku tercinta yang menjemputku dan pergi membelikan ku ice cream. kini aku hanya diam dan terduduk disini memikirkan dia yang belum tentu memikirkanku.

Hari ini aku sadar akan sesuatu, jalan itu bukan hanya lurus, banyak tanjakan, banyak persimpangan dan banyak belokan yang akan kita lewati. tergantung bagaimana kita menyikapinya.

Ibu memberikan kita semua yang kita butuhkan terlepas dari beliau sibuk dengan pekerjaannya dan hal yang lainnya.

Ayah yang selalu menemani kita kemana kita pergi selalu mengkhawatirkan kita dan bertanya kepada ibu kemana kita pergi saat kita terlambat pulang dan tidak memberitahukannya.

Beliau selalu berusaha untuk membuat kita menjadi lebih baik, disetiap hari di setiap waktu yang mereka harapkan hanya kita menggapai cita-cita.

Hari ini aku terbangun dan sadar mereka selalu ada untuk kita, cobalah untuk melihat kedepan disaat kita tak tau apa yang akan kita lewati bertanyalah, mereka pernah menjadi muda, tapi kita belum pernah menjadi tua.

Coba mengerti, cinta, bukan hanya untuk orang yang berlawan jenis saja, tapi untuk setiap orang yang dekat dengan kita, setiap orang yang selalu memberikan semangatnya untuk kita. Ayah dan ibu cinta yang benar-benar nyata untuk kita.

aku berjalan dan kembali kerumah kembali mengambil undangan dan mengambil handphone mengirimkan pesan untuknya dan memberikan selamat untuknya.

Semoga kalian selalu bahagia

#fiktif




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline