Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Tematik P2MD Undip Memberikan Wawasan Pembelajaran Bisnis kepada Warga Desa Jabungan

Diperbarui: 29 Mei 2022   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Desa Jabungan, merupakan desa yang terletak di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Akses jalan menuju desa tersebut cukup curam yang mengakibatkan sulitnya truk untuk mengambil sampah di Desa Jabungan.  

Menurut salah satu warga, mereka rela membayar gaji untuk meminta orang mengambil sampah di Kelurahan Jabungan namun tidak ada masyarakat yang mengambil tawaran tersebut karena bayaran yang diberikan tidak sebanding dengan risiko yang akan ditanggung, sehingga wajar jika warga tidak ada yang mau mengambil peran tersebut. Hal tersebut mengakibatkan banyaknya sampah yang berserakan dan menggunung di sekitar Desa Jabungan.

Oleh sebab itu, Tim KKN Tematik P2MD UKM R'nB UNDIP tergerak untuk membuat program yang bertajuk Revitalisasi Sistem Pengolahan Limbah Melalui Griya Sampah Sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan dan Peningkatan Nilai Ekonomi Sampah di Kelurahan Jabungan. 

Dalam program tersebut, diusulkan pembuatan produk pakan ternak dari maggot atau pupa (black soldier fly) lalat hitam sebagai solusi pengolahan sampah organik dan pembuatan paving block dari plastik sebagai solusi pengolaham sampah anorganik.

Dari program tersebut, saya mengusulkan dua program monodisiplin yaitu pembuatan tata cara atau pedoman penghitungan penyusutan aset tetap budidaya maggot dan penghitungan BEP (Break Event Point) produk pakan ternak maggot. 

Tata cara ini dikemas dalam bentuk booklet atau buku saku, yang disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat. Dalam keberjalanannya, diadakan sosialisasi kepada masyarakat, terkait kedua program ini.

Dokpri

Tujuan pembuatan tata cara penyusutan aset tetap tersebut agar masyarakat dapat menghitung penyusutan aset tetap secara mandiri, sehingga nantinya dapat memperkirakan kapan aset tetap tersebut rusak dan harus diganti, dengan demikian masyarakat dapat menyiapkan dana untuk pembelian aset tetap yang baru. Sedangkan penghitungan BEP, bertujuan agar masyarakat mengetahui berapa banyak produk pakan ternak maggot yang harus dijual agar bisa balik modal.

Penulis: Tri Murni Hani Chanifah, Mahasiswa Akuntansi Perpajakan, KKN Tematik P2MD Universitas Diponegoro 2021, Desa Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Dosen Pembimbing Lapangan: Fahmi Arifan, S.T., M.Eng.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline