Lihat ke Halaman Asli

Inilah Jakarta, dan Itulah Sopir Bajajnya

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Pengemudi bajaj saat mengikuti aksi unjukrasa di depan Balaikota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (7/2/2013). Dalam aksi itu mereka menuntut realisasi peremajaan armada bajaj di Jakarta. (KOMPAS/WISNU WIDIANTORO)

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi - Pengemudi bajaj saat mengikuti aksi unjukrasa di depan Balaikota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (7/2/2013). Dalam aksi itu mereka menuntut realisasi peremajaan armada bajaj di Jakarta. (KOMPAS/WISNU WIDIANTORO)"][/caption]

Jika berbicara tentang transportasi umum tentunya ada banyak sekali pilihan, mulai dari kendaraan yang ada di darat, (seperti: bus, kereta api, ojek, bajaj, dll.), di laut (misal: kapal), dan udara (pesawat). Akan tetapi kalau berbicara tentang transportasi buat pindahan rumah, tentunya mobil pickup solusinya.

Jelas sekali mobil ini bisa membawa perabotan Anda seperti lemari, ranjang, kursi, dan barang-barang lainnya. Sebaliknya buat anak kos, menyewa mobil pickup itu tidaklah murah. Hal ini dikarenakan sewa mobil pickup ini sedikit mahal meskipun jarak yang ditempuh tidaklah jauh. Contohnya, 31 Agustus lalu, atau tepatnya Minggu kemarin, saya mencoba menelepon jasa angkutan barang pindahan. Di luar prediksi, budget yang harus saya keluarkan sejumlah Rp. 500.000 dari By Pass Utan Kayu ke Kemayoran. Sejatinya, Utan Kayu-Kemayoran hanya memakan waktu sekitar 15-20 menit pada akhir pekan. Jalan pun tidaklah ramai jika dibandingkan dengan hari kerja.

Untuk menghemat dana, saya pun menggunakan jasa bajaj biru (BBG). Selain lebih murah, bajaj pun mudah ditemui di ruas jalan. Akhirnya, siang itu, saya memutuskan menggunakan bajaj untuk membawa lemari saya (2 rak buku kecil dan satu lemari). Malangnya ketika saya menutup pagar kosan, sang sopir bajaj pun langsung tancap gas meninggalkan saya. Saya pun teriak memanggil si sopir namun tak ada gubrisan. Saya dan teman saya pun mengejar sang sopir dengan mengendarai sepeda motor. Sialnya, saya dan teman saya terjebak di traffic light dan kami pun kehilangan jejak.

Jadi, tidak hanya yang ringan seperti uang ataupun yang kecil seperti telepon selular yang menjadi sasaran orang-orang yang tidak bertanggung jawab ini, bahkan barang seperti lemari pun jadi. Inilah Jakarta, dan itulah salah satu sopir bajajnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline