Lihat ke Halaman Asli

Japanese Mengajari Saya Berdisiplin

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

:D

jepang mengajari saya berdisiplin.

Ya, dari bangsa ini lah saya belajar akan artinya disiplin, baik itu masalah waktu, bekerja dan lebih menghargai orang lain. Waktu 3.5 tahun saya rasa bukan waktu yang pendek, selama ini pulalah saya sering berinteraksi dengan mereka. Dan dampak yang begitu terasa ialah, saya menjadi seorang yang sangat tepat waktu, setidaknya saya ketika janji untuk bertemu dengan orang, pasti lah saya akan ada 20 menit sebelumnya. Pernah suatu waktu saya ditegur sama Area Manager saya, ketika itu saya harus menghadiri meeting dengan orang chevron, CB&I, Perth Operating Center serta dari Indonesia Engineering Center, namun saya terlambat dikarenakan telat bangun (maklum meeting jam 6.30 pagi) dan terang saja saya mendapat dampratan habis2an. “kamu sudah hidup dijakarta berapa tahun? and so on..” Walaupun sudah terbiasa disiplin, namun kadang ada kalanya satu dua kali molor juga. Selain hal tersebut saya juga belajar bagaimana bekerja dengan efisien, tekun serta memanage dokumen yang teratur. Kenapa? Mungkin, bagi teman2 yang sudah pernah bekerja dengan ribuan dokumen pasti tahu (beberapa waktu yll, saya mereview hampir 5000 dokumen lebih). Jika kita tidak membuat suatu sistem kerja yg sistematis maka untuk tracing document akan sangatlah sulit dan itu akan menjadi masalah bagi kita didepannya. Selain sistem kerja yang sistematik, saya juga belajar bekerja secara efisien. Ketika ada suatu pertanyaan apakah itu direct question or email, saya selalu disarankan untuk memahami pertanyaan dan baru menjawab setelah saya mempunyai bukti yang kuat, jika belum ada bukti janganlah menjawab karena itu akan menjadi masalah dikemudian hari .

1311429903545729978

Menghargai orang lain, ketika bekerja pertama kali dengan mereka, saya menangkap bahwa mereka ini terkesan sombong, namun setelah beberapa lama, ternyata mereka sangat menghargai kerja kita (sayang orang Endo sendiri tidak menghargai bangsanya). Dan hubungan pertemanan ini bisa berlangsung sepeti layaknya keluarga, entah kenapa? apakah karena orang jepang menganggap kantor itu sebagai rumah pertama atau apa saya tidak tahu. sedikit yang saya tahu dan saya pahami dari mereka arigato gozaimasta tHs (*poto diambil dari http://www.hellokids.com/c_1033/reading/reports/geography/japan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline