Lihat ke Halaman Asli

"Kekuatan Pikir Lebih Baik daripada Kekuatan Tindak, Kekuatan Tindak Lebih Baik daripada Kekuatan Ucap"

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hasil renungan pribadi, judul diatas, sebagai refleksi bagaimana kita manusia, lebih utama pikir dari tindak, dan lebih baik tindak daripada ucap...hal ini di dasari bagaimana kita lebih baik berpikir dalam setiap tindak dan ucap, kekuatan pikir lebih di utamakan.

Kekuatan pikir, mempunyai karakter berbeda di setiap individu, didasari dari Pribadi, Pengalaman, dan Pendidikan...

Pribadi, ditentukan oleh latar belakang keluarga individu tersebut, dalam kemampuannya membentuk nilai, moral, dan integritas.

Pengalaman, ditentukan oleh bagaimana individu tersebut mengambil sikap dan tindakan pada masa lalunya, yang tentunya menciptakan baik buruknya pengalaman tersebut.

Pendidikan, mempunyai peran penting dalam pembentukan "mind set" atau pola pikir, semakin tinggi pendidikan individu tersebut, semakin mempunyai nilai "mind set" yang konseptual dan berdasarkan semakin banyak data empiris yg diperlukan dalam membentuk dan berproses mind set nya.

Sehingga dari ketiga proses "metabolisme" mind set individu, kita dapatkan suatu kata kunci, yaitu bagaimana Kekuatan Pikir, menjadi sesuatu yang sangat LUAR BIASA.

Yang pada akhirnya, "Kekuatan Pikir lebih baik daripada Kekuatan Tindak dan Kekuatan Tindak lebih baik daripada Kekuatan Ucap..." adalah mempunyai kesimpulan bahwa, bagi orang yang mau berpikir, pada intinya yang membedakan manusia dengan mahkluk ciptaan Allah SWT yang lain adalah, karunia NYA terhadap diberikannya AKAL PIKIR untuk Manusia.

Terjadinya ketidakseimbangan dikarenakan, kita lebih banyak tindak, lebih banyak ucap, berwacana. tanpa mengedepankan "Kekuatan Pikir" terlebih dahulu, sebelum bertindak dan berucap, yang mempunyai dampak luas.

Demikian,penulis berharap, hasil tulisan perdana kami ini dapat bermanfaat untuk semua, bila ada kekurangan, kami sampaikan permohonan maaf.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline