Oleh: Tri Handoyo
Cak Saidi, 'Si Tilik Sandi' Ki Demang yang disusupkan di Padepokan Benteng Nusa, menemui Lastri untuk menceritakan mengenai berita yang belakangan sedang ramai dibicarakan orang.
"Kamu sudah dengar orang-orang di luar bilang kalau ada murid perempuan padepokan kita yang membuat kerusuhan di Pesanggrahan Seribu Kembang, Lastri?"
"Buat kerusuhan?"
"Ya! Bahkan ada yang menyebutkan itu kamu!"
Mahesa yang kebetulan melihat Cak Saidi sedang berbicara serius berdua dengan Lastri, timbul sedikit rasa cemburu sehingga ia lalu menghampiri mereka.
Lastri tidak punya niat sedikitpun untuk mengingkarinya, "Iya benar! Tapi aku tidak buat kerusuhan, melainkan itu urusanku pribadi dengan seorang penjahat, yang kebetulan kerja di pesanggrahan!"
"Tapi mau tidak mau, ulah kamu itu sudah membuat nama padepokan kita tercemar!" omel Cak Saidi sambil berpaling kepada Mahesa yang sudah mengambil tempat duduk di sebelah kekasihnya.
"Cak Said, jika kamu tahu duduk perkaranya, kamu pasti tidak akan dengan gampangnya menyalahkan Lastri!" bela Mahesa.
"Memang apa masalahnya?"