Lihat ke Halaman Asli

Ikrar sang Pendekar (60), Cerita Duka

Diperbarui: 8 September 2024   07:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Tri Handoyo

Oleh: Tri Handoyo

Sore yang cerah. Tulus berkunjung ke rumah Cak Japa. "Assalamualaikum..!

"Wa alaikum salam..!" Lelaki yang lebih dikenal sebagai imam langgar itu sedang menyapu halaman ditemani Alya. Kedua lelaki perkasa itu berangkulan dengan sangat erat. "Bagaimana kondisi istrimu?" tanya Cak Japa.

"Alhamdulillah, Cak. Arum cukup tabah menerimanya!"

"Syukur alhamduillah!"

"Kami ikhlaskan dan serahkan semua kepada yang Maha Kuasa!" Meskipun mengatakan demikian, namun di wajah Tulus masih tersirat kesedihan jika mengingat peristiwa itu.

"Ayo masuk, ada yang ingin aku ceritakan!"

"Kita di teras langgar saja, Cak!"

"Baiklah!"

"Oh iya, saya ingin tahu soal ke mana perginya Mbah Kucing, dan juga tentang meninggalnya Ki Setiaji dan Cak Woto!" tanya Tulus mengalihkan cerita dukanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline