Lihat ke Halaman Asli

Para Pemuja Perang

Diperbarui: 17 Juli 2024   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Tri Handoyo

Oleh: Tri Handoyo

Hasil survey menunjukan gejala bahwa masa depan setan bakal suram. Menurut data statistik terkini, jumlah manusia yang bertaubat terus merangkak naik. Ditambahi pula dengan kalimat naik cukup signifikan. Ini jelas membuktikan bahwa kualitas setan telah merosot tajam tajam.

"Ini tidak boleh terus terjadi!" seru Kaisar Iblis dengan raut muka menahan murka.

Di sebuah lubang bumi yang sangat dalam, di kelilingi gejolak lava yang panas membara, semua anggota dewan perwakilan setan tampak lesu dan membisu.

Dalam sidang istimewa itu, laporan demi laporan para pakar penggoda manusia membuat kaisar bosan.

Para algojo yang dari tadi memperhatikan wajah junjungannya itu pun ikut gelisah, dan membuat mereka semakin ganas dan beringas menjalankan eksekusi. Hukuman dicelupkan ke dalam lahar sudah menanti bagi pakar yang gagal melaksanakan tugas.

"Saya sudah berhasil menggoda manusia agar menipu!" lapor salah seorang ahli, "Tipuan berkedok agama yang sangat menggegerkan umat!"

Sang kaisar tampak menguap berkali-kali. Sudah banyak laporan tentang dosa menipu, berjudi, mencuri, berkelahi, berzinah, dan bahkan membunuh. Sepanjang hari hanya kejadian menjemukan seperti itu yang ia dengar. Kendati penipuan kali ini dikatakan menipu umat, tapi itu sudah sering tejadi di dalam sejarah panjang perjalanan umat beragama. Bukan hal yang luar biasa.

Antrian laporan semakin tipis. Hampir bisa dipastikan sang kaisar akan meringis karena hari itu akan habis tanpa ada solusi yang fantastis. Jerit tangis para terhukum yang mewarnai ruang sidang sedikit pun tak membuat hatinya teriris.

Beberapa saat kemudian, seorang ulama setan maju melaporkan hasil kerjanya. Ia berdiri di podium dengan penuh percaya diri. "Saya telah berhasil menciptakan perpecahan di antara umat manusia!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline