Lihat ke Halaman Asli

Lindawati

Psikolog Klinis

Ketika Kakak dan Adik Bersaing

Diperbarui: 3 Januari 2021   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

People photo created by freepik - www.freepik.com

Rina dan Rino adalah anak kembar yang berusia 5 tahun. Mereka seringkali bersaing untuk mendapatkan perhatian orangtua. Saat bermain bersama, mereka sering berebutan, berdebat, dan bertengkar. 

Pertengkaran yang bermula dari lisan berlanjut dengan fisik. Orangtua mempunyai persepsi bahwa Rina yang seringkali memulai pertengkaran dan memukul Rino. Rina dan Rino adalah gambaran relasi saudara kandung yang kita dapat temui dalam kehidupan sehari-hari. 

Situasi tersebut mewarnai relasi keluarga yang memiliki dua anak atau lebih. Sejak terjadinya pandemi ini, kemungkinan saudara kandung terlibat dalam konflik dan persaingan semakin intens. Dimana semua anak-anak melakukan aktivitas di rumah.

Persaingan seringkali terjadi pada saudara kandung yang usianya hampir berdekatan sekitar 1 atau 2 tahun. Sedangkan perbedaan usia yang lebih jauh (di atas 4 tahun) lebih mungkin memiliki relasi yang positif. Persaingan dapat terjadi pada dua anak yang berjenis kelamin sama maupun berbeda. 

Sejak usia 2 tahun, mereka berebutan mainan, berselisih, dan saling mengadu pada orangtua. Situasi tersebut akan meningkat hingga usia prasekolah. Sekitar kelas 4 dan 5, anak-anak dapat menjalin relasi lebih positif dengan saudara kandung. Mereka mengisi lebih banyak waktu dengan aktivitas yang menyenangkan daripada bertengkar. Alasan pertengkaran yang umum adalah saat anak mengalami suasana hati yang buruk, ingin membalas, melindungi milik dan area pribadi (Schroeder & Gordon, 2002). 

Konflik kecil yang terjadi antara saudara kandung mempunyai sisi positif. Dalam proses tersebut anak dapat belajar bagaimana membela diri, memperjuangkan hak, mengekspresikan perasaan, dan keterampilan negosiasi. Perasaan kesal atau marah tersebut biasanya tidak bertahan lama. Setelah beberapa saat, mereka terlihat akur dan bermain kembali. 

Pada umumnya, saudara kandung menunjukkan rasa suka dan setia satu sama lain. Persaingan antara saudara kandung dapat dipertimbangkan sebagai hal yang wajar jika terjadi dalam aktivitas tertentu, seperti permainan yang memacu anak-anak berusaha mengerjakan sesuatu dengan lebih cepat, tepat, serta menjadi yang terbaik. Di luar aktivitas tersebut, mereka tetap dapat berbagi kegembiraan dan kekecewaan.

Persaingan saudara kandung menjadi masalah yang serius apabila mereka mengungkapkan rasa permusuhan dan iri secara terbuka untuk merebut perhatian atau cinta orangtua, usaha menjegal saudara, dan sikap jahat yang disertai perasaan negatif yang berlebihan. 

Anak juga mengalami masalah emosional yang ditampilkan dalam bentuk seperti gangguan tidur ataupun perkembangan anak mundur ke tahap sebelumnya. Bahkan terdapat anak-anak yang mengembangkan permusuhan atau sikap acuh tak acuh satu sama lain seumur hidup. 

Kondisi ini membuat orangtua seringkali merasa kecewa karena suasana rumah menjadi kurang bahagia dan relasi yang kurang harmonis. Orangtua perlu menangani persaingan tersebut dengan serius dan melindungi anak-anak dari semua bentuk perilaku kekerasan satu sama lain yang bersifat verbal (berdebat, merendahkan, bertengkar tiada henti) maupun kekerasan fisik (berkelahi).  

Apa penyebab terjadinya persaingan antara kakak dan adik?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline