Pada tahun 2022 lalu, banyaknya prediksi bahwa perekonomian global pada tahun 2023 akan mengalami resesi bahkan negara – negara besar seperti Inggris, Jerman, dan beberapa negara lainnya akan terkena dampaknya juga. Presiden Joko Widodo juga mengatakan agar Masyarakat Indonesia harus lebih berhati – hati dikarenakan pada tahun 2023 perekonomian akan sulit. Hal yang memicu resesi ini dimulai dari beberapa negara seperti Inggris, Jerman dan Amerika dan beberapa negara maju lainnya mengalami kenaikan laju inflasi yang sangat tinggi.
Hampir semua Bank Sentral diseluruh dunia menaikkan suku bunga agar dapat menekan laju inflasi tersebut. Selanjutnya dikarenakan wabah COVID-19 yang dimana hal ini juga memicu perlambatan ekonomi, yang kita semua pasti tahu sulitnya perekonomian disaat COVID-19 melanda. Alasan lainnya adalah dikarenakan perang Rusia-Ukarina. Rusia dan Ukarina termasuk salah satu negara produsen komoditas pangan dan energi dunia sehingga harga komoditas bahan baku dan energi melonjak naik. Dan yang baru – baru ini yang bisa menjadi pemicu resesi adalah perang antara Israel dan Hamas, hal ini dikarenakan negara – negara di wilayah Timur Tengah adalah produsen untuk komoditas penting yaitu minyak mentah. Penyebab utama resesi tahun 2023 adalah terkait bahan komoditas pangan dan bahan baku yang harganya semakin melonjak naik.
Resesi adalah Suatu kondisi dimana terjadinya penurunan aktivitas ekonomi umum secara signifikan di suatu wilayah tertentu yang ditandai dengan terkontraksinya PDB (Produk Domestik Bruto ) selama dua kuartal atau lebih secara berturut-turut. ( Badan Kebijakan Fiskal, 2022 ). Dampak dari Resesi ini yaitu : akan banyaknya pengangguran dan banyaknya masyarakat yang akan ter-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja ), akan terjadinya inflasi yang dimana harga – harga barang terutama pangan akan melonjak naik,dan penurunan investasi dikarenakan para investor akan menempatkan investasi yang aman.
Berikut ini beberapa contoh negara yang mengalami resesi beserta penyebabnya :
- Jerman
Berdasarkan data IMF, Jerman mengalami resesi. Hal ini diawali dari Rusia yang menutup impor gas pada tahun 2022 dan dampak dari COVID-19 dan munculnya inflasi yang membuat harga melonjak naik dinegara tersebut. Dilihat dari data IMF, PDB tahun 2022 sebesar 1,8 persen menurun menjadi -0,3% ditahun 2023.
- Inggris
Sama seperti negara lainnya, penyebab negara Inggris mengalami resesi adalah dimulai dari tahun 2022 yaitu dimulai dari dampak COVID-19 dan perang Rusia – Ukarina. Munculnya inflasi yang tinggi yang semakin menekan perekonomian dan pemerintah menaikan pajak beserta suku bunga. Bahkan adanya krisis pangan hal ini dikarenakan negara Inggris lebih banyak mengimpor bahan makanan dari negara tetangga sehingga harga bahan pangan semakin mahal dinegara tersebut.
- Eropa
Berdasarkan data IMF, negara Eropa mengalami kesulitan ekonomi dikarenakan perang Rusia dan Ukarina yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi melemah dan inflasi meningkat. Namun bisa segera diatasi dengan kebijakan yang tegas seingga dapat mencegah resesi. Pertumbuhan Ekonomi di Eropa melambat dari 3,6% tahun lalu menjadi 0,7%.
- Belanda
Dilansir dari CNN Indonesia, perekonomian Belanda merosot sejak COVID-19, dan penurunan belanja konsumen dan ekspor. Penurunan belanja konsumen menurun menjadi 1,6% dan ekspor 0,7%.
Jadi bagaimana dengan negara kita Indonesia?
Menurut prediksi dikatakan bahwa resesi ini akan lebih merugikan negara maju dibandingkan negara berkembang dikarenakan seperti yang dibahas diatas, harga komoditas pangan dan bahan baku semakin naik. Yang seperti kita tahu bahwa negara maju lebih banyak mengimpor bahan mentah seperti bahan pangan maupun bahan baku. Sehingga negara kita Indonesia yang merupakan negara berkembang ini bisa terbilang cukup aman dari resesi. Mengapa bisa dibilang cukup aman? Karena sumber daya alam di Indonesia masih terbilang cukup banyak seperti bahan pangan dan bahan mentah yang bisa diproduksi dan didapatkan dinegara kita sendiri .
Bahkan menurut IMF, PDB negara Indonesia stabil antara 6% dan 5% ditahun 2023 dan 2024.Namun meskipun begitu negara Indonesia akan mengalami perlambatan perekonomian dan tetap harus waspada karena tidak menutup kemungkinan Indonesia akan terkena resesi. Resesi ini juga lebih berdampak terhadap perekonomian Indonesia secara global dikarenakan Indonesia pastinya tidak lepas dengan yang namanya ekspor-impor. Ekspor – Impor Indonesia akan terkena dampaknya, misalnya disuatu negara sedang mengalami kesulitan ekonomi dikarenakan inflasi yang membuat harga- harga semakin melonjak naik, warga negaranya semakin susah, dan membuat keinginan atau kemauan warganya juga akan berkurang. Yang dimana jika keinginan suatu barang berkurang maka permintaan barang tersebut akan ikut berkurang juga.