Lihat ke Halaman Asli

Maukah Dipercaya Tuhan?

Diperbarui: 6 Oktober 2024   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 sumber gambar: pinterest.com/Nabila Namaga/

Saat kita dipercaya seseorang untuk melakukan sesuatu hal, kita pasti bangga karena orang itu pasti merasa kita bisa melakukannya.Apalagi saat Tuhan mempercayakan kita dalam suatu hal,sungguh adalah harta yang tak ternilai harganya.


Untuk menjadi orang yang Tuhan percaya kita harus membuktikan terlebih dahulu kalau kita layak. Karena ada harga yang harus dibayar yaitu : Kestiaan,keteguhan,dan loyalitas! Jika kita tidak setia,tak tekun, dan tidak punya loyalitas,mungkinkah Tuhan memberi kepercayaan itu kepada umat-Nya tersebut?
"Sesungguhnya barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan juga melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan,bahkan pekerjaan yang lebih besar dari pada itu." (Yohanes 14:12a)

Ada satu tokoh yaitu rasul Paulus ia begitu senang dan bersemangat saat Tuhan mengajaknya menjadi rekan kerja Tuhan.
"Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku." 
(Kolose 1:24,28-29).

Mempercayai Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari bukan berarti hidup kita akan berjalan dengan mulus,justru semakin kita percaya kepada Tuhan semakin banyak godaan-godaan yang harus dihadapi dalam tantangan yang berat sebagai umat Kristen.Walaupun begitu tokoh Paulus menghadapi semua tanpa rasa takut,karena ia sangat percaya bahwa Tuhan menyertai, memampukan, dan memperlengkapi dia dengan kekuatan-Nya.


Jika rasul Paulus bisa melakukannya maka kita sebagai umat-Nya juga harus bisa mempertahankan iman kita agar Tuhan dapat memercayai dan menyertai kita.

Jika saat ini kita dipercaya Tuhan, bukan karena kehebatan kita, tapi karena anugerah-Nya semata.

"Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan."
(2 Timotius 1:12).

Sumber: Air Hidup (group)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline