Lihat ke Halaman Asli

Peran Digitalisasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Melalui Sektor Perdagangan

Diperbarui: 21 Maret 2024   12:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Digitalisasi telah menjadi pendorong utama transformasi di berbagai sektor kehidupan,termasuk perekonomian. Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan, sebagian besar berkat adopsi dan integrasi teknologi digital dalam berbagai sektor. Peningkatan akses digitalisasi dapat menjadi kunci dalam memastikan kelangsungan transformasi digital guna mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di sektor perdagangan, pendidikan, kesehatan, dan layanan lainnya.

Dalam artikel ini, kami akan menggali lebih dalam mengenai dampak positif digitalisasiterhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui sektor perdagangan.

Dampak digitalisasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui sektor perdagangandapat dilihat dari beberapa aspek penting salah satunya peningkatan sektor e-commerce.

Inovasi dalam teknologi, terutama dalam hal pemasaran, sangat penting untuk membukapintu baru, meningkatkan produktivitas, dan membangun ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam artikel ini, kami akan menggali lebih dalam mengenai dampak positif digitalisasiterhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia dengan meningkatkan sektor e-commerce.

Melalui kemajuan teknologi seperti media sosial, situs web, platform e-commerce, dan alatdigital lainnya, bisnis dapat menjangkau konsumen di seluruh dunia dan mempromosikan barang dan jasa mereka secara lebih efektif. Jenis inovasi teknologi dalam pemasaran memungkinkan bisnis untuk menjangkau target pasar yang lebih luas. Usaha kecil dan menengah sekarang memiliki lebih banyak peluang untuk bersaing dengan bisnis global besar berkat kemajuan teknologi.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) melansir sebanyak3,79 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sudah memanfaatkan platform online dalam memasarkan produknya. Jumlah ini berkisar 8 persen dari total pelaku UMKM yang ada di Indonesia, yakni 59,2 juta.

Diperkirakan bahwa e-commerce, yang mencerminkan gaya hidup kontemporer danekonomi orang Indonesia, memiliki potensi untuk mendorong perekonomian negara. Datatersebut menunjukkan bahwa e-commerce di Indonesia telah menjadi semakin lazim dandiperkirakan akan tumbuh di tahun-tahun mendatang. 

Mengingat bahwa Indonesia memilikipotensi keunggulan demografis yang diperkirakan akan terwujud antara tahun 2020 dan2030, pertumbuhan yang sangat cepat mungkin terjadi. Dividen demografi yang akan datangnantinya membuat penduduk usia kerja menjadi sangat besar, sedangkan penduduk kurang mampu dan lanjut usia semakin menurun.

Berdasarkan Laporan Google, Temasek, dan Bain & Company Tahun 2023, sekitar 40% dari
nilai total transaksi ekonomi digital di ASEAN pada tahun 2023 berasal dari Indonesia. Data
tersebut menunjukkan betapa berpengaruhnya peran digitalisasi terhadap perekonomian
Indonesia saat ini.


Bahkan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko
Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai 82
miliar dollar AS pada 2023. Nilai tersebut setara Rp 1.266,67 triliun dengan asumsi kurs Rp
15.446 per dollar AS (Jisdor 4 Desember 2023).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline