Lihat ke Halaman Asli

trieva

Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Meningkatkan Kesehatan dan Keterampilan Motorik Anak Melalui Pengenalan Permainan Tradisional di Panti Asuhan Putra Harapan Asrori

Diperbarui: 12 Desember 2024   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Permainan Balap Karung, Sumber: Dokumentasi Panitia 

Malang -- Universitas Negeri Malang (UM)

           Minimnya aktivitas fisik (hipokinesia) meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, hipertensi, obesitas, dan gangguan metabolik lainnya. Kurangnya aktivitas mengganggu fungsi metabolik dan sirkulasi tubuh, memicu komplikasi jangka panjang. Oleh karena itu, menjaga rutinitas fisik penting untuk mencegah risiko kesehatan ini (Razi et al., 2023).

           Dikutip dari (Kuswanto et al., 2022) aktivitas fisik memegang peranan krusial dalam perkembangan anak-anak, seperti yang ditegaskan oleh penelitian Dugdill, Crone, dan Murphy pada tahun 2009. Mereka menjelaskan bahwa aktivitas fisik bukan hanya penting untuk kesehatan fisik, tetapi juga sangat vital bagi perkembangan kognitif dan emosional anak-anak. Tanpa adanya aktivitas fisik yang memadai, pertumbuhan dan perkembangan anak bisa terhambat, baik dalam hal kekuatan otot, koordinasi, maupun kemampuan sosial mereka. Jadi, menjaga anak-anak tetap aktif adalah salah satu cara terbaik untuk mendukung kesehatan danperkembangan mereka secara keseluruhan.

          Panitia Projeks PKO A 23 FIK UM, didampingi Bu Zumroh Hasanah, S.Keb., Bd., M.Kes., merespons pentingnya pencegahan masalah di Panti Asuhan Putra Harapan Ansori. Minimnya aktivitas fisik anak berdampak negatif pada kesehatan, keterampilan motorik, perkembangan sosial, dan emosional mereka. Kegiatan ini diikuti oleh 20 anak Panti Asuhan Putra Harapan Asrori, Kabupaten Malang, bertujuan meningkatkan keterampilan motorik dan kesehatan melalui permainan tradisional. Permainan seperti balap karung dan estafet kelereng tidak hanya melatih fisik, tetapi juga keterampilan sosial, kerja tim, dan strategi. Memperkenalkan permainan tradisional sebagai bagian dari kegiatan harian anak-anak di panti dapat menjadi solusi efektif untuk mendukung pertumbuhan fisik, mental, dan emosional, sekaligus melestarikan budaya Indonesia. Pendekatan ini menciptakan lingkungan yang sehat dan edukatif bagi anak-anak.

Gambar 2. Permainan Kelereng, Sumber: Dokumentasi Panitia

          Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesehatan dan keterampilan motorik anak-anak panti asuhan melalui aktivitas menyenangkan dan edukatif. Dimulai dengan senam pagi untuk membangkitkan energi, dilanjutkan permainan tradisional untuk melatih motorik dan sosial,serta edukasi singkat tentang pentingnya aktivitas fisik dan manfaat permainan tradisional. Anak-anak dan panitia berpartisipasi aktif dalam permainan tradisional dengan hadiah menarik yang menambah semangat. Acara ditutup dengan apresiasi kepada Panti Putra Harapan Asrori, penyerahan hadiah, donasi sembako, dan foto bersama. Kegiatan ini diharapkan mendorong anak-anak lebih aktif, sehat, dan terampil.

Gambar 3. Foto Bersama, Sumber: Dokumentasi Panitia 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline