Essi 229 -- Natuma, Sebuah Kata Baru
Tri Budhi Sastrio
Seorang teman di dunia maya yang sekarang
ada di negeri sakura
Sebagai tenaga ahli kedokteran nuklir, ini kalau
tak salah tentunya,
Ajukan pertanyaan menarik yang mungkin tak
terpikir sebelumnya.
Begini pertanyaannya, kalau ke atas ya 'naik'
menjadi padanannya.
Kalau ke bawah bukankah 'turun' yang paling
pas buat sinonimnya,
Sedangkan kalau ke dalam tentu saja 'masuk'
paling tepat buatnya.
Ke atas ya naik, ke bawah ya turun, ke dalam ya
masuk, hanya saja
Apa kata yang paling pas untuk 'ke luar' ...
begitu retorika tanyanya.
Dan seperti yang diduga, tidak banyak yang tahu
persis jawabnya.
Karena kebetulan ikut membaca pertanyaan
menarik bagi kosakata,
Langsung dijawab dengan kata baru ...
neologisme istilah kerennya,
Natuma ... ya natuma ... padanan paling pas
sebagai jawabannya.
Yang sudah ada, jika ikuti alur pertanyaan di
atas, keluar jawabnya
Untuk yang bingung untuk 'ke luar' jawabnya
'keluar' yang satu kata.
Maka alternatifnya untuk 'dia keluar' istilah yang
sama 'dia natuma'.
Selesai ... pertanyaan dijawab ... masalah
terpecahkan, hanya saja
Dasar teman ini ingin tahu apakah gudang data raksasa dunia maya
Juga mencatat kata baru ini, dia sempatkan
masuk ke gudang data.
Setelah berapa lama dan yang dicari tidak juga
dapat ditemukannya
Dengan bangga dia informasikan pada saya ...
eh tidak ada itu kata.
Tanpa banyak pikir saya juga langsung
menjawabnya, ya tentu saja.
Ini kan kata baru, karenanya mana bisa gudang
data menyimpannya.
Populerkan dulu ini kata, seperti membuat
catatannya di dunia maya,
Baru setelah itu pasti tersedia datanya, jika ke
luar maka ke natuma.
Kata itu penuh rahasia serta kaya makna begitu
pernah ada dikata.
Ini tentu saja benar adanya, bahkan ketika kata
bermakna mantra,
Pengaruh dan dampaknya bagi umat manusia
tidaklah terkira-kira.
Kata yang diulang khidmat berirama dapat
berubah menjadi mantra
Dan mantra bagi manusia sama pentingnya
dengan bahasa dan doa.
Tanpa bahasa dan doa, peradaban manusia
jelas tak bisa sempurna.
Tanpa ada mantra mana bisa peradaban seperti
sekarang bentuknya
Karenanya jangan pernah pandang rendah
mantra, bahasa dan doa,
Dan karena ketiganya jelas terbentuk dari kata
maka yang bijaksana
Jangan pernah pandang rendah kata termasuk
kata baru tentunya.
Natuma jelas kata baru yang sebelumnya dah
pasti tak pernah ada
Dalam kamus bahasa Indonesia, juga dalam
gudang data raksasa.
Jika sepakat maka menjadi tugas utama semua
warga dunia maya
Untuk populerkan kata ini sebagai padanan bagi
'keluar', tak hanya
Di dalam dunia maya saja tapi juga dalam
kehidupan realita nyata.
Natuma itu keluar, keluar itu natuma, maka ke
luar, ya ... natuma.
Yang sedikit agak mengganggu tentang kata
baru adalah waktunya.
Ada yang mengatakan banyak kata perlukan
satu dekade lamanya
Sebelum sebuah kata baru benar-benar diterima
sebagai kosa kata,
Lalu kata pun berhak tanggalkan label baru,
label neologisme purna.
Tapi pernyataan ini tentu saja aneh, kurang
rasional dan nir logika.
Ambil saja kata baru 'natuma' sebagai contoh
guna menjelaskannya.
Asumsikan saja kata ini memang baru saja
muncul kemudian diguna.
Saat muncul dan diguna dalam catatan ini boleh
saja baru statusnya,
Tapi setelah catatan tentang 'natuma' ini
mengudara di mana-mana
Dan banyak yang membaca, dan kemudian
banyak yang mengguna
Maka seharusnya label baru natuma akan
tanggal dengan sendirinya.
Memang tak serta merta sebuah label lama akan
disandang ini kata
Karena memang belum lama tetapi baru kan
telah kehilangan makna
Karena buktinya telah ada diguna, karena fakta
telah menjadi realita.
Natuma bermakna keluar memang masih baru
tetapi saat yang sama
Ia juga sudah agak lama karena telah digunakan
... ha ... ha ... ha ...
Selamat datang 'natuma', engkau sekarang
resmi menjadi kosakata
Yang suatu ketika nanti akan masuk dalam KBBI
sebagai satu lema
Dan salah satu maknanya sebagai pelengkap
deretan padanan kata
Ke atas naik, ke bawah turun, ke dalam masuk,
ke luar ya natuma.
Lalu langkah apa berikut setelah catatan ini
berkibar di dunia maya?
Tentu saja jangan diam saja wahai para warga
dunia penuh rahasia.
Ayo kata ini -- natuma, namanya -- segera saja
dipakai di mana-mana.
Setiap ada kesempatan dan peluang kata
'keluar' hadir serta diguna
Segera diganti dengan 'natuma' ... ayo, jangan
ragu, pakai ini kata.
Karena satu kata baru telah lahir laksana
seorang bayi tak berdosa,
Yang biasa disambut dengan wajah riang
gembira sang papa mama.
Ayo disambut juga ini kata dengan berkata
'selamat datang natuma'.
Samudera kata memang luas tak terhingga
karenanya semoga saja
Engkau tidak tenggelam begitu saja karena tidak
diguna dan dilupa.
Ke atas ya naik, ke bawah ya turun, ke dalam ya
masuk ... akhirnya
Ke luar juga punya padanan yang setara
'natuma', ke luar ya natuma.
Walau yang telah ada 'ke luar' ya 'keluar' tentu
lebih mapan posisinya.
Naik, turun, masuk dan keluar, empat serangkai
yang telah lama ada
Dan sekarang agar tak bingung saja antara 'ke
luar' dan 'keluar' maka
Untuk mengisi kekosongan yang misteri
rahasianya sudah lama ada.
Selamat datang kata baru, semoga engkau
cepat segera jadi lema.
Hore ... naik, turun, masuk dan natuma
menghias lema dunia maya.
Essi 229 -- POZ24112012 -- 087853451949
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI