Hosabi Kasidi 95 -- Pondok Daun di Galilea
Jika catatan yang ditulis sudah seperti yang di bawah ini, masih adakah yang perlu dijelaskan? Rasanya tidak ada. Tuhan berusaha menghindar dari orang-orang yang berusaha membunuhnya karena saatnya belum tiba. Saran dari saudara-saudaranya jika Dia ingin terkenal karena apa yang telah dilakukanNya maka Tuhan harus melakukannya dengan berterang. Saran ini diikuti dan juga sekaligus tidak diikuti karena Tuhan tahu bahwa mereka semua sejatinya tidak percaya pada Dia.
Pertentangan di antara orang-orang Yahudi pun semakin sengit. Ada yang mengatakan Tuhan itu baik, ada juga yang mengatakan bahwa Tuhan itu menyesatkan orang banyak. Demikianlah pertentangan ini semakin menjadi-jadi tetapi karena nanti terbukti bahwa yang menentang Tuhan jauh lebih berkuasa, meskipun mungkin jumlahnya jauh lebih kecil, maka suara merekalah yang pada akhirnya nanti menjadi kenyataan.
Sekarang ada baiknya diikuti sendiri catatan yang ditulis dengan apik ini.
'Sesudah itu Tuhan berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun. Maka kata saudara-saudara Tuhan kepada-Nya: "Berangkatlah dari sini dan pergi ke Yudea, supaya murid-murid-Mu juga melihat perbuatan-perbuatan yang Engkau lakukan. Sebab tidak seorang pun berbuat sesuatu di tempat tersembunyi, jika ia mau diakui di muka umum. Jikalau Engkau berbuat hal-hal yang demikian, tampakkanlah diri-Mu kepada dunia." Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak percaya kepada-Nya. Maka jawab Tuhan kepada mereka: "Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu. Dunia tidak dapat membenci kamu, tetapi ia membenci Aku, sebab Aku bersaksi tentang dia, bahwa pekerjaan-pekerjaannya jahat. Pergilah kamu ke pesta itu. Aku belum pergi ke situ, karena waktu-Ku belum genap." Demikianlah kata-Nya kepada mereka, dan Ia pun tinggal di Galilea. Tetapi sesudah saudara-saudara Tuhan berangkat ke pesta itu, Ia pun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam. Orang-orang Yahudi mencari Dia di pesta itu dan berkata: "Di manakah Ia?" Dan banyak terdengar bisikan di antara orang banyak tentang Dia. Ada yang berkata: "Ia orang baik." Ada pula yang berkata: "Tidak, Ia menyesatkan rakyat." Tetapi tidak seorang pun yang berani berkata terang-terangan tentang Dia karena takut terhadap orang-orang Yahudi.'
Perjalanan Tuhan memang masih cukup panjang, masih ada banyak cerita yang akan dicatat dan semuanya nanti terbukti menggetarkan hati banyak orang. (sda/tbs-08072024-hvk95-087853451949)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H