Hosabi Kasidi 92 -- Makanan Hidup Kekal
Tuhan menegur orang banyak yang mencarinya dengan kata-kata yang keras dan pedas. Orang banyak ini sebelumnya telah makan kenyang, gratis dan penuh ajaib. Makanan yang disediakan oleh Tuhan untuk perut mereka yang lapar.
Tanpa ragu dan tanpa sungkan, tanpa banyak bertanya dan tanpa memeriksa latar belakang mereka mencari Dia, pokoknya Tuhan langsung menegur dengan keras dan pedas. Tuhan sepertinya tahu persis itu semua tanpa perlu bertanya. Simak catatan berikut yang ditulis oleh salah seorang penulis. Kejadian ini terjadi di Kapernaum.
'Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi dan bahwa Tuhan tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat.
Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya. Ketika orang banyak melihat, bahwa tidak Tuhan ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Tuhan.
Ketika orang banyak menemukan Tuhan di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" Tuhan menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."
Selesai ditegur, di antara orang banyak itu ternyata ada sejumlah orang yang berani bertanya untuk mempertegas dan memperjelas apa yang dimaksud Tuhan dengan 'makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal' dan bukannya makanan yang sekedar untuk mengisi perut yang lapar.
Jawaban Tuhan, nyaris sama dengan jawaban untuk banyak pertanyaan sebelumnya yaitu: '... hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.'
Jadi percaya adalah kata kunci tetapi percaya yang total menurut Kasidi dan bukannya hanya sekedar percaya. Sekedar percaya saja pada Tuhan adalah seperti membangun rumah di atas pasir. Tidak kokoh, jika banjir datang rubuhlah rumah itu. Yang diperlukan adalah rumah yang dibangun di atas batu karang yang kokoh.