Lihat ke Halaman Asli

Tri Budhi Sastrio

Scriptores ad Deum glorificamus

Hosabi Kasidi 78 - Lima Suaminya

Diperbarui: 27 Juni 2024   03:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

amazon.co.jp

Hosabi Kasidi 78 -- Lima Suaminya

        Apakah seorang wanita bisa bersuami sampai lima? Ya bisalah kata Kasidi. Apakah ada Sabda Tuhan yang dilanggar? Sama sekali tidak ada, kata Kasidi makin riang. Apakah seorang pria bisa beristri sampai lima? Ya bisalah, masih kata Kasidi. Apakah ada Sabda Tuhan yang dilanggar? Sama sekali tidak ada, kata Kasidi sama riangnya seperti tadi.

Lho kok bisa? Seperti biasanya dengan santai tetapi sangat serius Kasidi mulai menjelaskan dengan cepat bak senapan mesin.

Coba bayangkan seorang wanita menikah. Setahun menikah suaminya meninggal. Setahun menjanda, wanita ini jatuh cinta lagi dan menikah yang kedua. Setahun kemudian suami keduanya meninggal. Menjanda lagi selama setahun, eh jatuh cinta lagi. Menikah lagi dengan suami ketiga. 

Entah nasib atau takdir, eh setahun kemudian suami ketiga berpulang. Kali ini dua tahun menjanda sebelum jatuh hati pada suami keempat. Menikah lagi. Hidup bahagia selama 1,5 tahun dan takdir kembali berbicara. Suami keempat meninggal, suami kelima segera ada. Jika ceritanya seperti itu adakah Sabda Tuhan yang dilanggar? Tidak ada, bukan?

Begitu juga sebaliknya.

Coba bayangkan seorang pria menikah. Setahun menikah istrinya meninggal. Setahun menduda, pria ini jatuh cinta lagi dan menikah yang kedua. Setahun kemudian istri keduanya meninggal. Menduda lagi selama setahun, eh jatuh cinta lagi. Menikah lagi dengan istri ketiga. Entah nasib atau takdir, eh setahun kemudian istri ketiga berpulang. Kali ini dua tahun menduda sebelum jatuh hati pada istri keempat. Menikah lagi. Hidup bahagia selama 1,5 tahun dan takdir kembali berbicara. Istri keempat meninggal, istri kelima segera ada. Jika ceritanya seperti itu adakah Sabda Tuhan yang dilanggar? Tidak ada, bukan?

Berikutnya ayo dibandingkan ilustrasi di atas dengan apa yang dicatat tentang Tuhan ketika bertemu dengan seorang wanita Samaria.

'Ketika Tuhan mengetahui, bahwa orang-orang Farisi telah mendengar, bahwa Ia memperoleh dan membaptis murid lebih banyak dari pada Yohanes --- meskipun Tuhan sendiri tidak membaptis, melainkan murid-murid-Nya, --- Ia pun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea. 

Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.  Di situ terdapat sumur Yakub. Tuhan sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline