Lihat ke Halaman Asli

Tri Budhi Sastrio

Scriptores ad Deum glorificamus

Hosabi Kasidi 57 - Murah Hati

Diperbarui: 14 Juni 2024   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://fineartamerica.com/art/paintings/perrault

Hosabi Kasidi 57 -- Murah Hati   

        Apakah Bapa itu murah hati? Jawabnya ya, bahkan Dia itu sangat murah hati sesuai dengan label yang diberikan pada Dia, Mahapemurah. Apakah Tuhan juga murah hati? Jawabnya ya, bahkan Tuhan sama pemurahnya dengan Bapanya. Murah hati sendiri sebagai sebuah frasa yang abstrak, lalu apa artinya? Tuhanlah yang biasa menjabarkan hal itu bahkan tidak jarang dilakukan dengan melakukan tindakan nyata supaya ajaran tentang murah hati tidak hanya dapat dipahami sebagai sebuah konsep melainkan juga dipahami sebagai sebuah realita yang nyata dan dapat dilakukan. Simak Sabda Tuhan berikut ini:

"Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka."'

Sabda di atas ini bukankah Tuhan hanya mengajarkan supaya semua orang pemurah dan pengampun, lalu di mana bentuk nyatanya? Bagi mereka yang mengikuti kisah sengsara Tuhan sampai dengan titik akhir kematiannya, setelah sebelumnya memintakan ampun pada BapaNya untuk semua orang yang menyebabkan itu semua, adalah bukti nyata bahwa Tuhan tidak hanya mengajarkan murah hati tetapi juga melakukannya sendiri. Mengapa harus murah hati sampai sedemikian jauhnya? Inilah alasannya:

'Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.

Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."

        Hebat dan dahsyat tidak konsep murah hati dari Tuhan ini? Siapa yang sejauh ini berhasil melaksanakannya walau sepotong kecil saja dari perintah itu? Kasidi sendiri keika ditanya seperti itu hanya bisa memandang jauh ke depan dan kemudian menggeleng perlahan seakan tidak percaya betapa dia selama ini ternyata gagal ketika diminta murah hari seperti Tuhan, murah hati seperti Bapa.

        Lalu bagaimana kalau sudah begini? Lalu harus apa? Diam saja? Tentu saja tidak. Lalu bagaimana? Ya dicoba lagi hari ini untuk bermurah hati seperti yang diajarkan Tuhan. Tidak ada jalan lain karena Sabda Tuhan pasti benar dan juga karena Tuhan tidak pernah ngawur. Sabda dan perintah itu pasti benar. Lalu jika tidak bisa dilaksanakan? Ya dicoba lagi. Jika masih gagal lagi? Ya dicoba lagi. Pokoknya tidak penting berapa kali gagal, bahkan jika seandainya harus gagal seumur hidup ya tetap harus berani mencoba lagi. Tidak ada pilihan lain, hanya itu peluangnya sambil tentu saja tidak jemu-jemunya bertobat dan memohon ampunan.

        Murah hati itu sulit, saudara-saudara sekalian, bahkan sangat sulit, bahkan super sulit, bahkan mungkin tidak hanya super sulit melainkan juga mustahil dilaksanakan tetapi karena Sabda Tuhan pasti benar, abadi dan mengikat, maka tidak ada pilihan lain betapapun sulitnya, betapapun mutahilnya, semua orang hendaknya selalu taat dan terus berani mencoba. Jangan pernah menyerah untuk murah hati karena jika menyerah maka sepertinya Sabda Tuhan ini benar-benar dilanggar seutuhnya dan dilanggar untuk selamanya.

        Bagaimana? Masih ada orang yang karena terus menerus gagal lalu tidak mau mencoba lagi untuk murah hati seperti diajarkan Tuhan? Jangan sampai seperti itu. Ayo terus berani mencoba untuk bermurah hati. Jangan pernah menyerah. Kasidi pun tidak pernah menyerah. (sda/tbs-14062024-hvk57-087853451949)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline