Essi 161 -- Menyambut Perjalanan ke Dunia Sana
Tri Budhi Sastrio
Sebenarnya setelah kata perjalanan akan disisipkan
kata 'abadi' tetapi tidak jadi.
Alasannya sederhana karena diketahui ada banyak
orang yang berani bersaksi
Bahwa memang ada perjalanan abadi tetapi itu nanti
setelah dilahirkan kembali.
Nah, untuk menghormati pandangan ini yang jika
tidak salah disebut reinkarnasi,
Kata abadi dihilangkan, tetapi untuk yang yakin dan
percaya, ya tambah sendiri.
Judulnya boleh saja jika diubah dan dijadikan
menyambut sang perjalanan abadi.
Ya perjalanan abadi ke dunia lain yang juga abadi,
seperti yang dicatat kitab suci.
Membicarakan kematian bukan hal favorit apalagi
menyenangkan karena rasanya
Terdapat lebih banyak orang yang takut dan benci
pada kematian, ini realitanya.
Bahkan pada kelompok masyarakat tertentu tabu
rasanya ini jadi pokok cerita.
Mereka lebih suka bicara yang lain, bicara tentang
hidup, bicara tentang pahala,
Bicara tentang jasa, pokoknya bicara yang
menyenangkan penuh rasa gembira.
Apalagi pada anak muda dan remaja, wah ... semakin
jauh saja topik ini rasanya,
Meskipun adalah juga fakta dan realita bahwa angka
kematian anak dan remaja
Tidak kalah tinggi dengan angka kematian orang dewasa,
lihat saja beritanya.
Nah, hari ini, Minggu tanggal 13 Mei 2012, harian
Guardian yang jadi prakarsa,
Menurunkan artikel kematian dan bagaimana
menyiapkan dan menyambutnya.
Penulisnya -- Euan Ferguson -- menurut saya sukses
berhasil sampaikan idenya
Karena ulasannya memang menarik, logis, realis,
dan tentu saja benar adanya.
Judul yang dipilihnya It's my funeral: getting ready
for the end, eh ... boleh juga.
Menurut dia hari ini paling tidak akan ada
- kurang lebih -- 70 ribu di seluruh dunia
Yang akan meninggal dunia, lalu bagaimana
dengan angka kematian Indonesia?
Karena di Inggris Raya diperkirakan akan ada
1800 warga yang meninggal dunia,
Padahal jumlah seluruh penduduk Indonesia
mungkin berlipat empat atau lima,
Maka angka lima atau enam ribu setiap harinya
meninggal di pelosok nusantara,
Bukan angka yang mengada-ada, meskipun
tentu saja kalau yang mahakuasa
Menghendaki hari ini bisa saja di Indonesia
tidak satu orang pun meninggal dunia.
Tetapi masalahnya yang mahakuasa rasanya
justru menghendaki sebaliknya.
Buktinya, ribuan orang tetap meninggal dunia
di negeri kita untuk sehari ini saja.
Tetapi ini justru bukan menjadi pokok ceritanya
walaupun dari sini awal kisahnya.
Kematian dan maut tentu sudah menjadi topik utama
dalam banyak karya sastra,
Tidak terbilang kisah dan cerita, puisi dan prosa,
esai dan drama isinya bercerita
Tentang manusia, cinta, harapan, gembira dan duka,
dan tentunya kematian juga.
Beragam kisah anak manusia dan kematiannya,
diabadikan dalam karya sastra.
Ada yang menghadapi kematian dengan keberanian
seorang pahlawan perkasa,
Ada yang menghadapi kematian dengan penderitaan
dan ketakutan luar biasa.
Ada juga yang menghadapi kematian berlama-lama,
walau ada juga yang seketika.
Ada yang meninggal dunia karena usia tua, ada
yang sangat belia dan remaja,
Bahkan juga banyak yang belum sempat lahir
kematian eh sudah menyambutnya.
Pendek kata lengkap dan beragamlah jenis
kematian yang diabadikan karya sastra.
Semua ada, bahkan kisah bunuh diri dan euthanasia,
sudah menjadi barang biasa,
Karenanya mungkin tidak salah juga jika kematian
kemudian menjadi bisnis raksasa.
Semua keluarga semua orang, mulai dari raja
sampai orang biasa, dari yang papa
Sampai yang uangnya tidak tersedia tempatnya
karena banyaknya, pasti alami juga.
Belum pernah ada manusia yang tidak meninggal dunia,
karena ini kehendakNya.
Yang bangkit dari kematian ada, tetapi tetap saja Dia
harus alami kematian juga,
Jadi tampaknya kematian memang ketentuan yang tidak
pernah diubah beliauNya.
Nah ... dengan kondisi seperti ini menyambut
kematian dalam bisnis paket acara,
Pasti tidak kekurangan konsumen, karena semua
yang hidup, suka atau tidak suka,
Pastilah boleh didaftar sebagai pelanggannya,
jadi ini benar bisnis maharaksasa.
Coba cari bisnis lain yang pelanggannya pasti
semua orang di dunia, mana ada?
Bisnis makanan umpamanya, semua orang tentu
harus makan, tetapi mana ada
Perusahaan makanan yang bisa memonopoli
lidah orang di seluruh mayapada?
Ada beragam makanan, ada beragam corak
dan rasa, pokoknya berbeda-beda.
Tetapi untuk urusan yang satu ini -- perjalanan ke
dunia sana -- semuanya sama,
Pasti akan ke sana, jelas menuju ke sana,
dan tidak mungkin berbelok begitu saja.
Silahkan baca saja artikelnya jika memang anda
tertarik pada ulasan penulisnya.
Komentar mereka yang telah membaca juga
menarik disimak karena memperkaya.
Memperkaya perspektif dan wawasan manusia
yang seringkali tidak ingat dan lupa
Bahwa ada perjalanan agung dan seringkali
manusia lupa menyiapkan bekalnya.
Kematian walaupun sudah pasti tetapi tetap saja
ada banyak misteri di dalamnya,
Yang merasa tahu pasti apa yang terjadi setelah mati,
rasanya sedang bercanda
Atau malah sedang berdusta, lain halnya kalau
mengatakan bahwa dia yakin saja
Di alam sana nanti akan seperti ini seperti itu,
nah yakin gaya ini boleh-boleh saja.
Tetapi bukankah apa yang diyakini manusia
tidak serta merta dapat begitu saja
Mengubah keadaan sebenarnya yang telah
ditentukan oleh yang mahakuasa?
Persoalannya manusia hanya merasa tahu dan yakin
yang ditentukan oleh Dia,
Tetapi lupa bahwa karena Dia mahakuasa maka
beliauNya bebas kapan saja
Melakukan apa saja atau tidak melakukan apa saja,
termasuk mengubah sorga
Dan neraka atau tidak mengubahnya seperti yang ada
dalam catatan manusia.
Yakin dan percaya silahkan saja, karena saya juga,
tapi ingatlah Dia mahakuasa
Dapat melakukan apa saja, dapat tidak melakukan
apa saja, suka-suka Dianya.
Manusia dan kitab tentu saja tidak dapat dan
tidak mungkin mengatur beliaunya.
Percaya atau tidak, tampaknya hidup dan mati
kehendak Dia yang mahakuasa,
Buktinya semua mahluk hidup ya harus mati,
apapun isi jasa dan perbuatannya.
Nah ... manusia sambil menunggu ini perjalanan
dan ziarah agung ke alam sana,
Diberi kesempatan untuk melakukan banyak hal
sebagai pengisi waktu dan acara.
Sebagai mahluk perekayasa, sampai saat ini rasanya
belum tertandingi hebatnya,
Manusia memang luar biasa, karena hampir tidak ada
yang tidak bisa diubahnya.
Bahkan kematian yang seringkali menakutkan
banyak manusia, eh berhasil juga
Diubah menjadi bisnis raksasa sebagai pengisi acara
menunggu giliran kita tiba.
Dan acaranya banyak yang hebat-hebat karena
buktinya semakin banyak saja
Orang yang dengan rela merogoh koceknya
untuk bisa mengikuti ini paket acara.
Di Indonesia rasanya belum ada bisnis yang
merekayasa ini gaya, entah kenapa,
Tetapi layanan jasa penguburan dan semua
tetek-bengeknya sudah lama ada.
Dan rasanya suatu ketika bisnis ini akan
merambah ke halaman rumah kita juga.
Bagi yang tertarik ya silahkan, mengemas acara
persiapan ziarah ke alam sana.
Bagi yang tidak ya sudah, tetap biasa-biasa saja.
Essi nomor 161 -- POZ14052012 -- 087853451949
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H