Nasihat Seorang Pengemis
Tri Budhi Sastrio
Kecelakaan dan keberuntungan kadang kala
Hanya dipisah oleh lembar tipis pembatasnya!
Karenanya mendengarkan nasehat petuah
Bahkan dari orang yang dianggap rendah hina
Sering kali menyelamatkan diri kita!
Hari Sabtu. Pagi-pagi sekali seluruh keluarga Hadi Wiyono sudah bangun semua. Mereka sibuk menyiapkan diri. Rencana hari ini melakukan perjalanan yang cukup jauh dan mungkin untuk beberapa hari lamanya belum kembali. Dari kantor, Hadi Wiyono mendapat cuti delapan hari. Tentu saja kesempatan semacam itu tidak disia-siakan. Sejak sebulan sebelumnya, Hadi Wiyono telah merundingkan hal itu dengan istrinya. Kemana harus pergi? Setelah melalui banyak perundingan dan pertimbangan akhirnya diputuskan pergi melancong ke Bali. Mereka sekeluarga sebenarnya sudah dua kali pergi ke Bali.
"Apa tidak bosan ke Bali, bu?" tanya Hadi Wiyono pada istrinya. "Bukankah kita sudah pernah ke sana? Bahkan kalau tidak salah sudah dua kali pergi ke sana!"
"Tetapi kapan itu?" balas istrinya, juga dengan nada bertanya. "Empat tahun dan dua tahun yang lalu, bukan?"
Hadi Wiyono mengangguk-angguk membenarkan.
"Bali dua tahun yang lalu tentu tidak sama dengan Bali hari ini," sang istri melanjutkan. "Aku ingin melihat Bali hari ini, pak, sambil sekaligus mengenang masa-masa lalu."
Hadi Wiyono menggelengkan kepalanya perlahan tanda kurang sepaham. Untung ketika itu pandangan istrinya tidak tertuju padanya.
"Kau pikir Bali sekarang berbeda dengan Bali dulu. Apanya yang berbeda? Ya, perubahan tentu saja ada. Bahkan pada diri kita sendiri pun perubahan selalu terjadi. Sedetik yang lalu dan tepat pada detik ini saja, kita berubah. Paling tidak umur bertambah sedetik tetapi perubahan itu terlalu kecil untuk diperhatikan. Begitu juga dengan Bali. Perubahan memang ada, tetapi perubahan itu tentu tidak terlalu menyolok, bukan?"
"Menyolok atau tidak setiap perubahan tentu menarik dilihat," sang istri tetap pada pendapatnya. Hadi Wiyono mengangkat tangan tanda menyerah.
"Baiklah, baiklah," katanya sambil tersenyum. "Sekarang aku justru ingin melihat Bali dengan perubahan-perubahannya. Siapa di antara kita berdua yang melihat atau berhasil menemukan perubahan yang terjadi di Bali, lebih banyak dari yang lain, dialah yang terbaik."