Lihat ke Halaman Asli

Tri Budhi Sastrio

Scriptores ad Deum glorificamus

Cerpen Kontemporer: Gurat-Gurat Guram

Diperbarui: 24 Februari 2021   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: fineartamerica.com

Gurat-Gurat Guram

Tri Budhi Sastrio

Kasih sayang dan komunikasi
Adalah dua hal yang berbeda
Tetapi manakala keduanya gagal berpadu,
Maka tak ada lagi cinta, tak ada lagi kemesraan!
Yang tersisa adalah pertikaian
Yang seringkali berakhir
Dalam kepedihan berkepanjangan!

Anna memandang suaminya dengan pandangan sayu. Suaminya, Anton, sejak setahun terakhir ini berubah. Anna masih ingat dengan jelas bagaimana dia dengan suaminya melewati masa-masa indah. Juga bagaimana mesranya dia dan Anton berjalan sambil bergandengan tangan di masa-masa perkenalan dulu. Hanya saja itu tiga tahun yang lalu.

Sekarang? Semuanya berubah. Anton yang sekarang tidak seperti Anton yang dulu. Anton yang sekarang tidak lagi berbicara lembut. Anton yang sekarang tidak lagi menatap dirinya dengan tatapan mesra. Anton yang sekarang tidak lagi pernah mengajaknya pergi berjalan-jalan. Yang tertinggal pada suaminya sekarang cumalah sumpah serapah, bentakan, caci maki dan segala macam tindakan kasar yang mungkin dilakukan seorang suami terhadap istrinya. Sekarang hal itu dilakukan lagi.

"Engkau ini bagaimana sih, An!" kata Anton dengan suara mendesis tajam sama sekali tidak terpengaruh pandangan sayu istrinya. "Kemarin engkau kuberi tahu agar membersihkan dan menyemir sepatuku ini dengan tanganmu sendiri tetapi nyatanya apa yang engkau lakukan?"

Laki-laki itu berhenti sejenak, matanya yang berkilat-kilat menyimpan sejuta kemarahan menyambar-nyambar mata istrinya yang terpaku. Terpaku entah oleh rasa heran entah oleh ketidak mengertian.

"Tetapi nyatanya apa yang engkau lakukan?" Anton melanjutkan. "Engkau menyuruh bi Inah mengerjakan itu. Apakah ..."

"Tetapi aku tidak menyuruh bi Inah, dia melakukannya sendiri. Aku ..!"

"Diam kau!"

Anna bahkan belum sempat menyelesaikan kalimatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline