Lihat ke Halaman Asli

Tri Budhi Sastrio

Scriptores ad Deum glorificamus

Kasidi nomor 216: Kisah Si Kaya

Diperbarui: 28 November 2020   16:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.1st-art-gallery.com

Kasidi 216  Kisah si Kaya

Lewat cerita, perintah dan sabda sampai pada manusia. Begitu juga dengan kisah si kaya yang setelah meninggal dunia hidup menderita di neraka, sedangkan si miskin yang kenyang dengan derita semasa hidupnya ada di surga. Dialog terjadi, permintaan si kaya agar diberi seteguk air pemuas dahaga tak bisa dikabulkan.

'Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.'

Si kaya dapat menerima argumen ini dan tidak memaksa tetapi dia teringat saudaranya yang masih di dunia. Dia kembali memohon kondisi dirinya diberitakan segera agar mereka mau segera bertobat. Katanya: 'Tidak, Bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.' Lalu apa jawaban yang diperoleh? 'Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.'

Kasidi no. 216 ini hanya ingin mengingatkan betapa cerita ini pasti benar dan mengikat adanya karena disampaikan sendiri oleh Tuhan. Hanya saja orang memang tidak harus menjadi miskin dan menderita di dunia jika ingin masuk surga, tetapi siapa saja yang tidak mau berbuat pada sesama yang hina dan menderita, cerita ini telah menunjukkan akibatnya. 

Kaya tentu tidak apa walau bahaya lupa perintah Dia ya besar juga. Menderita dan terhina juga tidak apa jika itu memang tugasnya guna menjadi sarana bagi si kaya laksanakan perintah Dia. Yang penting ayo total percaya agar bisa laksanakan perintahNya.

Sabda Tuhan sudah ada dan jelas sekali maknanya, jadi memang mengherankan juga kata Kasidi, jika yang masih nekat melanggar tidak terbilang jumlahnya. Kasidi no. 216 - -- tbs/sda - 20092016




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline