Lihat ke Halaman Asli

Triayu Alami

Belajar menulis

Cerita Pertamaku Donor Darah

Diperbarui: 28 September 2023   12:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.pngdownload.id/png-kruvn3/

Hai bestie... apa kabar? semoga dalam keadaan baik-baik saja ya... tetap sehat, ceria, dan bahagia...

Sudah sangat lama tidak menjama laman ini hehehe..

Ingin rasanya berbagi cerita mengenai pengalaman pertama "Donor Darah". Donor darah tentu tidak asing di telinga masyarakat indonesia. Dulu ketika masih duduk di bangku SMA memang sering ada event donor darah yg di gelar di lingkungan sekolah. Ingin mencoba donor hanya karena ikutan teman-teman di sekolah tapi berat badan waktu itu sedang turun yang kurang dari persyaratan yang di sebutkan di tambah sedang anemia berat, hal itu mengakibatkan selalu gagal donor di tiap event donor darah...


Sebenarnya dari dulu berkeinginan mencoba donor darah karena ingin tau rasanya tanpa berfikir panjang dan belum membaca artikel atau pengetahuan tentang donor darah.

Singkat cerita, hari minggu bersama teman-teman jalan pagi di car free day. Ketika kami sedang jalan santai ada yang memberikan selembar kertas yang berisi informasi tentang donor darah yang akan diadakan seminggu lagi di salah satu universitas di malang. Awalnya yang menerima hanya satu temanku, namun pada akhirnya kedua teman ku berencana untuk donor. Waktu itu aku hanya melihat dan membaca lembaran brosur nya dengan bergumam dalam hati "ahh.. gak usah donor lah.. pasti nanti takanan darah nya kurang dan gak boleh donor..".

Hari H donor darah telah tiba, ketika masuk kamar setelah kajian kitab subuh tiba-tiba temanku bilang "kami mau ikutan donor hari ini, kamu mau ikut nggak? kalau ikut kita berangkat bertiga donornya" ku jawab "hah..kapan? sekarang?" di sini ku masih kaget dan bingung nekat ikutan donor atau tidak, namun pada akhirnya aku bilang "okelah coba ikutan aja barangkali bisa donor kalaupun gak lolos buat donor minimal tau berapa tensi tekanan darah ku hehe.." Waktu itu cuma mikir pokok nya nekat donor aja biar tahu pengalaman donor darah itu bagaimana...


Di brosur nya tertulis mulai pukul 08:00 pagi, setengah jam setelah aku menjawab ikut donor kami sarapan dan minum susu kemudian bersiap-siap pergi ke universitas yang mengadakan event donor darah. Sesampainya di depan fakultas tempat donor darah terlihat sepi dan belum terlihat mobil PMI ternyata kami datang terlalu awal dan tim PMI sedang terkena macet di jalan. Panitia fakultas yang mengadakan event itu juga masih mempersiapkan beberapa hal jadi kami menunggu di tempat duduk depan fakultas. sekitar kurang lebih setengah jam duduk akhirnya mobil tim PMI pun tiba. Singkat cerita kami bertiga masuk menjadi pendonor urutan awal karena memang kami datang pertama.

Nomor antrian tiga di sebut, ya.. itu nomor antrian milikku. Langsung masuk ke ruang registrasi untuk mendata identitas sesuai KTP kemudian melakukan pemeriksaan seperti cek tekanan darah, cek Hb, dan menjawab beberapa pertanyaan sesuai dengan persyaratan yang tertulis. Pada tahap pemeriksaan tersebut menentukan apakah dapat atau tidak mendonor darah pada tahap ini juga tidak jarang orang yang pada akhirnya tidak dapat mendonor.


Selama proses donor di lakukan rasanya biasa saja namun yang terasa sakit ketika jarum donor di masukkan karena memang jarum lebih besar daripada jarum suntik yang biasa di gunakan saat vaksin. Tim PMI sempat kesulitan mencari titik pembuluh darah vena di lenganku. karena ukuran pembuluh darah di tubuhku kecil jadi proses donor darah harus di bantu dengan jari-jemari meremas bola kecil yang seukuran genggaman tangan, bola kecil ini mirip squishy. Hal tersebut membuat proses donor lama. Setelah donor yang harus di perhatikan adalah istirahat yang cukup, banyak minum air putih, makan dengan teratur sesuai konsep 4 sehat 5 sempurna, mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, mengkonsumsi suplemen penambah darah dan tidak diperbolehkan mengangkat beban berat selama beberapa hari.


Dulu ketika masih duduk di bangku sekolah menganggap donor darah adalah hal yang menakutkan untuk di jalani prosesnya dan tidak pernah tahu seberapa pentingnya dan seberapa besar pengaruh donor darah dalam kehidupan seseorang yang membutuhkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline