Lihat ke Halaman Asli

Ciuman itu terasa aneh

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang keponakanku miqdam berumur1,5 tahun. Kini dia sudah bisa berjalan, berlari, kadang melompat tapi dengan keseimbangan yang kurang sempurna sering terjatuh. Keluar rumah berinteraksi dengan orang lain pastinya dilakukan orang dewasa. Bayi pun yang masih berumur kurang dari 2 tahun ini mempunyai hak untuk berinterasi dengan yang lain. Ketika mereka keluar rumah kadang kala orangtua khawatir terjadi apa-apa. Namun itu juga merupakan hal yang penting bagi perkembangan social anak sejak dini.

Malam-malam anak-anak seumuran balita keluar rumah. Walau malam terasa tidak mengenakan untuk membawa anak keluar. Ramai-ramai mereka bermain petak umpet. Keponakanku yang belum lama bisa berlari, terlihat senang dengan keramaian itu, berlarian kesana kemari dengan senangnya. Dia bersama arkan (anak berumur 2 tahun) berlarian terkadang bareng-bareng.

Kemudian merasa capek, miqdam berjalan. Tapi arkan selalu mengikuti miqdam. Miqdam yang merasa diikuti berjalan menjauh, terkadang lari. Namun arkan ini yang usianya, dan lebih mahir berlari selalu mengikuti. Hingga miqdam berhenti, arkan berdiri dihadapannya. Tiba-tiba arkan mencium miqdam. Walah-walah seperti mahasiswa yang sedang dirundung cinta aja nih… hehe. Padahal mereka sama-sama cowo. Aku yang melihat hal tersebut, tertawa terheran-heran. Sebenarnya apa yang dipikirkan arkan ini.

Dari kejadian tersebut, anak-anak usia dini walau itu berusia 1- 2 tahun. Mereka sudah merasakan kesenangan ketika bertemu teman sebaya mereka. Arkan begitu senangnya karena bertemu miqdam, dari membututi terus menerus hingga mencium pipi miqdam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline