Lihat ke Halaman Asli

Tri Atmoko

Peneliti Satwa Liar

Menjaga Kekayaan Flora dan Fauna Indonesia sebagai Refleksi Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional

Diperbarui: 5 November 2024   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi keanekaragaman flora dan fauna Indonesia (dok pri, dibuat dengan bantuan AI)

"Harmoni Suara dan Aroma Alam Indonesia untuk Masa Depan Berkelanjutan"

Setiap tanggal 5 November, Indonesia memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, sebuah momentum penting yang mengingatkan kita pada kekayaan hayati bangsa ini. Di bawah tema tahun ini, "Harmoni Suara dan Aroma Alam Indonesia untuk Masa Depan Berkelanjutan," kita diajak untuk merenungkan nilai mendalam yang ditawarkan flora dan fauna Indonesia bagi kehidupan kita dan masa depan yang berkelanjutan.

Kekayaan Flora dan Fauna Indonesia: Aset Tak Ternilai

Indonesia, sebagai negara kepulauan tropis terbesar, memiliki salah satu ekosistem paling beragam di dunia. Hutan, lahan basah, terumbu karang, dan ekosistem lainnya menjadi rumah bagi ribuan spesies unik yang tak bisa ditemukan di tempat lain. 

Misalnya, Bekantan, si primata berhidung panjang khas Kalimantan, hingga Raflesia arnoldii, bunga terbesar di dunia yang tumbuh di Sumatra, adalah sedikit dari ragam puspa dan satwa yang menjadikan Indonesia sebagai pusat keanekaragaman hayati.

Namun, nilai dari flora dan fauna ini bukan hanya soal kebanggaan nasional. Mereka merupakan penopang ekosistem yang menjaga keseimbangan alam. Tumbuhan menyediakan oksigen dan menyerap karbon, sementara fauna berperan dalam proses penyerbukan, penyebaran biji, dan menjaga rantai makanan. 

Harmoni antara flora dan fauna adalah denyut kehidupan ekosistem yang sehat dan berkelanjutan.

Harmoni Suara dan Aroma Alam: Lebih dari Sekadar Keindahan

Suara burung yang berkicau di pagi hari, desau angin di antara pepohonan, hingga aroma tanah basah usai hujan adalah pengalaman yang tak bisa dibeli. Dalam konteks tema tahun ini, harmoni suara dan aroma ini adalah simbol dari keseimbangan ekosistem Indonesia. Mereka mencerminkan hubungan yang erat antara alam dan manusia yang saling bergantung satu sama lain.

Aroma hutan hujan tropis, misalnya, berasal dari berbagai senyawa organik yang dilepaskan oleh flora. Senyawa ini bukan sekadar wewangian alami; mereka juga merupakan bagian dari mekanisme alam untuk mempertahankan kesehatan hutan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline