Lihat ke Halaman Asli

Tri Atmoko

Peneliti Satwa Liar

Penemuan Jenis Baru Ikan Gobi di Sulawesi

Diperbarui: 18 Juli 2021   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Keith et al. (2021)

Schismatogobius limmoni adalah nama ilmiah dari jenis baru dari ikan yang baru-baru ini ditemukan di Taman Wisata Alam Air Terjun Wera, Palu, Sulawesi Tengah. Schismatogobius adalah genus dari jenis-jenis ikan Gobi air tawar. Penemuan ini menambah tujuh jenis ikan gobi yang sebelumnya tercatat ditemukan di wilayah geografi Indonesia. Jenis ikan gobi lainnya yang ada di Indonesia adalah Schismatogobius insignus, S. bruynisi, S. arscuttoli, S. saurii, S. risdawatiae, S. bussoni, dan S. sapoliensis.

Tim peneliti kolaborasi yang terdiri para peneliti dari LIPI, Perancis dan Jerman telah melakukan pendekatan secara genetik dan morphologi terhadap jenis baru tersebut. Hasil studi telah didokumentasikan dalam jurnal reputasi Cybium volume 45 no 1 yang terbit tahun 2021.

Penelitian yang dimotori oleh Philippe Keith dari Museum National d'Histoire Naturelle Paris ini telah menggunakan sebanyak 139 spesimen Schismatogobius yang ada di beberapa museum zoology dan beberapa koleksi baru dalam analisisnya. 

Koleksi Holotype yang digunakan untuk mendeskripsikan jenis baru ini disimpan di Museum Zoologicum Bogoriense (MZB). Sedangkan enam koleksi lainnya sebagai Paratypes selain disimpan di MZB juga disimpan di Museum National d'Histoire Naturelle (MNHN) Paris .

Jenis baru ini diberi nama limmoni sebagai penghargaan bagi Dr. Gino Valentino Limmon atas semua karyanya dalam meningkatkan pengetahuan tentang ikan khususnya di Indonesia timur. Dr. Gino adalah seorang dosen dari Fakultas Perikanan Universitas Pattimura yang telah menghasilkan setidaknya 37 makalah terkait perikanan dan kelautan terideks Scopus.

Jenis endemik Sulawesi ini berukuran kecil (ukuran < 27 mm), tubuhnya ramping, penampang hampir melingkar, kepala membulat, moncong agak runcing, mulut miring, bibir bawah lebih menonjol. Umumnya inikan ini hidup di air tawar yang mengalir dengan kecepatan sedang sampai cepat pada daerah dangkal berbatu, kerikil dan pasir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline