Lihat ke Halaman Asli

Penampilan Bukan Segalanya: Kenyamanan Diri yang Utama

Diperbarui: 17 April 2024   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Generated with AI (www.bing.com)

Apakah penampilan benar-benar bisa mengubah siapa kita? Pertanyaan ini mungkin muncul di benak kita ketika kita melihat betapa dunia hari ini begitu terobsesi dengan penampilan fisik. Aku ingin berbagi pengalaman pribadi tentang bagaimana penampilan telah mempengaruhi hidup, dan bagaimana belajar menerima diri sendiri dengan segala keunikan dan kekurangan.

Pengalaman pertama aku terkait dengan penampilan terjadi ketika baru saja lulus kuliah dan memulai karier sebagai seorang guru. Pada masa itu, aku tidak begitu memperhatikan penampilan fisik, mungkin hanya menggunakan sedikit bedak dan pelembab bibir. Namun, aku mulai menyadari bahwa zaman telah berubah, di mana remaja bahkan anak SMA pun sudah terbiasa dengan tren skincare dan makeup. Aku pernah mendapat teguran karena tidak memakai lipstik, yang menunjukkan bahwa penampilan fisik ternyata memiliki dampak pada penilaian orang terhadap kita, meskipun seharusnya kemampuan mengajarlah yang seharusnya dinilai.

Aku akhirnya memilih untuk mengikuti tren dengan memakai lipstik, meskipun tidak sampai menggunakan makeup secara penuh. Bagi aku, terlalu banyak makeup bukanlah sesuatu yang aku sukai karena selain berpotensi menyebabkan jerawat pada kulit sensitif, juga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyiapkannya, yang bagiku tidak efisien.

Generated with AI (www.bing.com)

Pengalaman kedua bagiku terkait dengan penampilan datang ketika aku dianggap cuek terhadap penampilan ketika bekerja. Aku tidak menyadari bahwa penampilan di luar kelas juga bisa memberikan kesan tertentu pada orang lain. Ketika aku hanya berpakaian santai di kantor karena aku hanya bekerja di depan laptop, aku dianggap tidak serius oleh beberapa orang, bahkan sampai ada yang bertanya di mana aku dengan posisi pekerjaan saat itu. Meskipun awalnya aku tidak begitu memperhatikan hal ini, aku menyadari bahwa bagaimanapun juga penampilan memberikan kesan pertama dan dikenali oleh pada orang lain.

Dalam perjalanan hidup, aku mulai bertanya-tanya, apakah aku telah berubah? Apakah aku harus memperhatikan penampilan lebih dari sebelumnya? Namun, aku menyadari bahwa yang penting bukanlah seberapa banyak kita mengubah penampilan fisik kita, tetapi seberapa nyaman kita dengan diri kita sendiri.

Akhirnya aku menyimpulkan bahwa lebih memilih kenyamanan daripada penampilan. Aku merasa lebih baik memakai celana training dan kaos saat berbelanja atau bepergian dengan pakaian santai dari pada memakai pakaian formal. Bagiku, kenyamanan adalah kunci untuk menjadi diri sendiri tanpa harus dipaksa memenuhi standar penampilan yang mungkin tidak sesuai dengan kepribadian dan gaya hidup.

Dalam dunia yang begitu terobsesi dengan penampilan fisik, penting untuk diingat bahwa penampilan bukanlah segalanya. Hal yang terpenting adalah bagaimana kita menerima dan mencintai diri kita sendiri apa adanya, dengan segala keunikan dan kekurangan yang dimiliki. Jadi, mari kita bebas untuk menjadi diri kita sendiri tanpa harus terbebani oleh ekspektasi penampilan yang tidak relevan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline