Bagi teman-teman yang baru lulus kuliah, pasti sebagian besar situasi yang harus dihadapi adalah mencari kerja. Pada artikel saya sebelumnya memang saya membahas mengenai gambaran lapangan kerja yang bisa dijalani setelah lulus kuliah. Namun, tetap saja beralih dari kehidupan kuliah ke dunia mencari kerja itu tetaplah bukan hal yang mudah. Dalam artikel ini saya akan berbagi beberapa pengalaman dan pemikiran saya, semoga saja menginspirasi kalian.
Semenjak saya lulus dari Jurusan Psikologi, besar harapan saya untuk langsung mendapat pekerjaan yang sesuai dengan jurusan saya. Tentunya hal ini dikarenakan saya ingin membanggakan kedua orangtua saya.
Pada awal saya baru mendapat Surat Keterangan Lulus dari Universitas, semangat saya benar-benar tinggi. Semua job fair saya ikuti, berapa pun jumlahnya CV saya print dan perbanyak, setiap hari buka portal job online, dan semua panggilan tes kerja saya ikuti. Bahkan, saya sampai beli buku khusus latihan psikotes supaya saya diterima tes karyawan. Jarak yang jauh pun juga saya tempuh (padahal ongkos juga masih minta orangtua), juga tanpa mempedulikan bagaimana jarak tempuh yang akan saya jalani setiap hari nantinya.
Hasilnya? Tidak melulu berhasil, banyak kegagalan pula saya dapatkan. Beberapa puluh duplikat CV saya tampaknya hanya beberapa saja yang dipanggil. Sudah berkali-kali saya ikut tes, beberapa lanjut ke tahap berikutnya namun beberapa juga langsung gugur. Sekalinya dilanjuti, terdapat hal-hal yang kurang sreg seperti bidang kerja yang tidak sesuai minat.
Tidak terhitung juga berapa kali saya pulang ke rumah dengan menyembunyikan kesedihan, ya tetapi kadang juga saya sampai menangis di kamar kalau meratapi hal ini. Akhirnya usaha saya membuahkan hasil. Setelah delapan bulan mencari kerja, sayapun diterima kerja sebagai Training Staff di sebuah dealer mobil di Jakarta Timur. Kala itu gaji yang dapatkan juga kurang memuaskan tetapi saya berusaha bersyukur karena inilah jawaban yang saya cari selama delapan bulan tersebut.
Jadi, pada kesempatan kali ini saya mau membagikan tips-tips bagi teman-teman yang sedikit banyaknya senasib dengan saya. Tentunya, saya harap juga jangan sampai selama saya ya nganggur-nya. Well, langsung saja kita ke tips-tipsnya:
1. Bekali Diri dengan Ilmu yang Relevan dan Dibutuhkan di Dunia Kerja
Ketika kamu berstatus sebagai lulusan baru yang sedang mencari kerja, penting sekali untuk memiliki gambaran konkrit tentang pekerjaan apa yang akan kamu lamar. Lebih bagus lagi kalau kamu paham bagaimana prinsip kerja itu sendiri.
Selama kuliah kita belajar dengan begitu banyak teori/praktik yang disajikan, tetapi realitanya hal itu tetap saja berbanding jauh dengan apa yang dihadapi di dunia kerja. Pada saat interview kerja, penting sekali untuk mengetahui prinsip-prinsip kerja yang benar untuk pekerjaan yang kita lamar. Tidak perlu mendetail sekali apabila kita masih lulusan baru asalkan paham gambaran maupun skema besar pekerjaannya.
Bagi teman-teman yang saat ini masih berada di bangku kuliah, tidak ada salahnya untuk ambil kegiatan magang. Magang sangat berguna karena kita jadi paham apa saja aktivitas keseharian dalam bekerja. Magang itu sendiri berbeda dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL)/Kuliah Kerja Praktik (KKP). Kalau PKL biasanya tempat kerjanya ditentukan oleh pihak kampus, namun magang sendiri sifatnya lebih fleksibel karena kita bebas memilih akan magang di mana.
Pada saat memilih tempat magang, usahakan tempat tersebut benar-benar sesuai dengan bidang dan posisi pekerjaan yang akan kamu tekuni nantinya. Misalnya kalau kamu ini bekerja di bidang Human Resources, kamu bisa magang di area administrasi HR di mana kamu bisa belajar untuk input data, filing, maupun mensortir file-file yang diperlukan.
2. Buatlah CV atau Resume dengan Sebaik dan Sebijak Mungkin
Tidak perlu diragukan lagi, Curiculum Vitae (CV) ataupun resume bisa diibaratkan sebagai tiket masuk utama teman-teman di dalam dunia kerja. Banyak sekali di internet beredar tips-tips atau format gratis yang bisa dipakai untuk membuat CV. Sebenarnya tidak ada format yang betul-betul baku dalam membuat CV, hanya saja seharusnya ada etika atau tata caranya sehingga menjadi CV yang komprehensif dan cukup baik.