Lihat ke Halaman Asli

Trias Aji Mulyana

Mahasiswa/Belum Kawin

Ombak Banyu Asmara, Eksplorasi Tanpa tapi dari The Panturas

Diperbarui: 14 September 2021   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Instagram/ThePanturas

Warga negara bagian Los Panturas sedang berbahagia karena para pimpinannya belum lama ini telah merilis album keduanya yang bertajuk Ombak Banyu Asmara. Perlu waktu lebih dari 1 tahun untuk merampungkan materi album terbaru karena terkendala situasi dan kondisi selama pendemi.

Setelah sebelumnya merilis lagu Balada Semburan Naga dan Tafsir Mistik sebagai peringatan akan hadirnya album baru, The Panturas resmi merilis Ombak Banyu Asmara pada 10 September 2021. Di nahkodai oleh Lafa Pratomo, The Panturas banyak bereksplorasi untuk album terbarunya.

Berisikan 10 nomor, grup yang mengakui dirinya sebagai klab rock selancar kontemprer tersebut berhasil memanjakan kuping para ABK (sebutan untuk penggemar The Panturas) yang telah harap-harap cemas menanti kedatangan album baru band kesayangannya.

Artwork Album Ombak Banyu Asmara

Berbeda dengan nuansa di album sebelumnya (Mabuk Laut), Ombak Banyu Asmara menampilkan lebih banyak warna-warni musik. Pada lagu Balada Semburan Naga, The Panturas membawa nuansa oriental yang sangat kental, dari musik hingga video klip. Begitu pula dengan Tafsir Mistik, mencampurkan surf rock dengan musik Melayu dan vokal ala-ala qari dengan kalkalah yang mantap. Tidak lupa dengan tanah kelahiran, mereka menyisipkan irama sunda di lagu Menuju Palung Terdalam. Nuansa rockabilly sangat terasa di nomor ke 9 yaitu Masalembo, memberi sinyal kepada para ABK untuk meliar.

Ada hal unik beberapa hari sebelum mereka merilis album, di beberapa kota seperti Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Bali, hingga Makassar ditemui lukisan dinding guna mempromosikan album Ombak Banyu Asmara. ABK sudah menyebar ke hampir seluruh wilayah di Indonesia sepertinya.

Sumber: Instagram/ThePanturas

The Panturas melibatkan beberapa nama untuk mengisi di album ini. Ada Panji Wisnu yang mengisi keyboard, Windy Setiadi memainkan akordeon, Wendy Finza dan Faiz M. Fitrandika memainkan brass section, Rezki Delian menempati posisi pemain perkusi, hingga Adipati 'The Kuda', Bilal Indrajaya, dan Nesia Ardi 'NonaRia' yang menyumbang suara.

Mendengarkan penuh album Ombak Banyu Asmara seakan naik sebuah pinisi tanpa tujuan hanya mengikuti ombak dan angin dengan latar suara 10 lagu yang diputar berulang-ulang. Dari perairan tenang, ombak besar, sempat tenggelam, hingga kembali ke permukaan. Rasa-rasanya Ombak Banyu Asmara adalah album paling energik di 2021 ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline