Lihat ke Halaman Asli

Yukzzz... Belajar dengan Mengenal Seni, Estetika, dan Kreativitas!

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seni bagi anak merupakan modal untuk mengungkapkan ekspresi diri yang melibatkan ide, gagasan, gerak hati, perasaan, pikiran, membuat, menyusun, memproses sehingga menghasilkan suatu wujud visual yang mengandung keindahan. Kenyataan kita lihat betapa terabaikannya peran seni bagi kehidupan anak, terutama bagi anak-anak di sekolah formal. Hal ini disamping pemahaman kita yang salah, bahwa kemajuan bangsa ditentukan oleh IPTEK yang berakibat pengabaian unsur seni yang merupakan unsur pokok dalam perkembangan anak, tetapi juga suatu pandangan bahwa seni merupakan hal yang sangat sulit dan tidak berharga.

Sering saat pembelajaran berlangsung, terdengar permintaan dari anak untuk bernyanyi, ataupun untuk bermain alat musik. "Bu, mari kita berrnyanyi! Biar tidak bosan Bu." Hendaknya setiap guru harus siap apabila ada anak yang meminta kita bernyanyi bersama saat pembelajaran. Tidak ada alasan kita tidak bisa atau belum paham terhadap senis. Ini menandakan bahwa suatu seni dapat membantu siswa dalam belajar. Pembelajaran yang dipadukan dengan sentuhan seni akan lebih menyenangkan dan tidak menimbulkan kebosanan. Siswa akan belajar dalam kondisi yang fresh. Yuks ! Kita khususnya sebagai calon pendidik lebih semangat dalam belajar seni, agar bisa menciptakan kondisi belajar yang tidak membosankan.

Apabila kita belajar seni, kita tidak akan mengalami kerugian, karena seni itu sebenarnya memiliki banyak peran dalam kehidupan, misalnya :

1.Sebagai pemenuhan kebutuhan

2.Terapi, dengan berlaku, mencipta, berkarya, atau menikmati seni manusia dapat menghibur diri, melepaskan dari tekanan batin, sehingga jiwanya terpuasi.

3.Sebagai ungkapan atau ekspresi

4.Komunikasi.

Seni tidaklah lepas dari nilai keindahan atau estetika. Muharam (1991) menyatakan estetika umumnya dikaitkan dengan pengetahuan keindahan, sedang batasan singkat estetika adalah filsafat dan pengkajian ilmiah dari komponen estetika dan pengalaman manusia. Selanjutnya dikatakan pengalaman estestis menekankan pada melakukan hal-hal yang orisinil, keindahan menjadi sempurna jika keindahan itu bukan ditiru atau dimanipulasi. Untuk membantu rasa keindahan anak, dapat dibantu secara kontinyu menemukan keindahan dan kekaguman dalam dunia mereka sehingga pengalaman estetis dapat membantu mengembangkan secara penuh daya hidup pada anak.

Kreativitas merupakan kekuatan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan orisinal. Kreativitas haruslah mengahasilkan dan tidak cukup hanya sebatas pemikiran yang tidak disampaikan kepada orang lain. Kreativitas merupakan aktivitas yang aktif, dinamis dan berkembang. Kreativitas orang dewasa akan berbeda dengan anak. Perilaku orang dewasa sering terhambat oleh aturan, moral, etika, dan sebagainya. Hal ini berbeda dengan anak yang cenderung lebih bebas dari berbagai ikatan, ia berlaku polos sesuai dengan dorongan dalam diri mereka.

Kreativitas sangat penting dikembangkan sejak usia dini. Sebab sikap kreatif yang ditumbuhkan sejak dini akan menetap sampai dewasa. Mendorong untuk berlaku kreatif dapat dilakukan dengan menemukan tantangan yang tidak diketahui, mendatangkan atau merangsang munculnya banyak ide dan biasa berpikirberagam.

Nah, karena seni, estetik, dan kreatif sangatlah penting bagi kehidupan, “Yukzzz belajar dengan mengenal Seni, Estetika,dan Kreativitas!

Tetep Zmangadh ya...!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline