Ada postingan menarik dari Calon Gubernur DKI usungan partai Gerindra. Melalui laman instagramnya, Sandiaga Uno menyampaikan rasa terima kasihnya kepada sang ketua partai atas pencalonannya: "Terima kasih Pak @prabowo atas dukungannya. Sesuai arahan Bapak, saya siap untuk berjuang membela rakyat kecil. Jakarta milik semua golongan!"
Bersama ucapan terima kasihnya, bapak Sandiaga menautkan sebuah cuplikan video. Dalam cuplikan tersebut, Prabowo berseru lantang: "Jadi, saya harapkan kalau kau hormat sama Prabowo, kalau kau cinta sama Prabowo, kalau kau setia sama Prabowo, bantulah Sandiaga Uno." Setelah jeda sejenak, mantan petinggi komando pasukan khusus itu berlanjut, "Yang tidak dukung Sandiaga Uno antek asing, saudara-saudara!"
Sulit diterka konteks langsung pidato Prabowo dalam cuplikan video tersebut. Tidak ada tanggal, tempat dan keterangan pasti yang dapat dihubungkan dengannya. Satu-satunya petunjuk adalah waktu video itu diposting: sehari sebelum Hari Raya Kemerdekaan RI. Jadi, yang bisa dibuat adalah menghubungkan semua informasi dalam laman instagram itu dengan perayaan suci 17Agustus. Info apa saja yang bisa ditarik dari laman sang calon gubernur?
Info pertama adalah ungkapan Sandiaga Uno sendiri : Sesuai arahan Bapak, saya siap untuk berjuang membela rakyat kecil. Jakarta milik semua golongan.
Artinya, menurut Prabowo, kemenangan Sandiaga Uno nantinya adalah kemenangan rakyat kecil; artinya partai Gerindra mengutamakan kesejahteraan rakyat kecil.
Kemudian, Sandiaga menambahkan : Jakarta milik semua golongan. Artinya, tidak ada lagi golongan khusus yang mendapat keistimewaan di Jakarta.
Itulah visi dan misi yang dipercayakan Prabowo kepada calon gubernur pilihannya. Apa hubungannya dengan 17 Agustus? Jelas, Prabowo melalui Sandiaga Uno memahami pertarungan Pilkada 2017 sebagai re-aktualisasi perjuangan para pahlawan.
Seperti halnya para pahlawan membela rakyat Indonesia yang ditindas penjajah, demikian pula nantinya Sandiaga Uno sebagai gubernur harus menjadi pahlawan yang membebaskan wong cilik dari pembedaan perlakuan berdasarkan golongan atau status tertentu dalam masyarakat. Singkat kata, Sandiaga Uno diberi tugas mewujudkan keadilan bagi rakyat kecil di Jakarta sesuai cita-cita para pejunag '45.
Yang menarik, untuk menguatkan visi dan misi tersebut, Sandiaga Uno menautkan cuplikan video Prabowo. Cuplikan tersebut memperkuat penafsiran di atas karena dengan tegas disebutkan antek asing yang menjadi lawan.
Apa hubungannya dengan perayaan 17 Agustus? Artinya, kemerdekaan dihayati sebagai perjuangan melawan segala yang berbau asing. Kemerdekaan adalah bebas dari asing. Jadi, sekali lagi, Sandiaga Uno hendak menegaskan bahwa pencalonannya adalah perpanjangan dan kelanjutan dari perjuangan para pahlawan kemerdekaan.
Adalah hak beliau untuk menafsirkan pencalonannya secara demikian. Yang jadi tugas para pembaca kompasiana adalah menilai apakah cara berargumennya tepat sasaran. Saya menawarkan suatu evaluasi atas hal tersebut. Ada dua titik penting yang hendak saya tawarkan. Pertama, berkaitan dengan struktur pidato Prabowo dan kedua berhubungan dengan relasi antara asing dan kemerdekaan RI.