Lihat ke Halaman Asli

Trianita Octaviani

Mahasiswi, Universitas Muhammadiyah Magelang

Barongko, Makanan Tradisional Khas Makassar

Diperbarui: 7 Januari 2023   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto dok. pribadi

Barongko merupakan makanan tradisional khas Makassar yang terbuat dari pisang. Umumnya pisang yang digunakan untuk membuat barongko adalah pisang kepok. Nama barongko sendiri merupakan singkatan dari Bahasa Bugis barangku mua udoko yang dalam Bahasa Indonesia berarti barangku yang kubungkus sendiri. Arti tersebut mengarah pada pembungkus dan adonan yang keduanya berasal dari pohon pisang.

Makanan ini biasanya disajikan pada saat acara perjamuan. Hal itu dikarenakan barongko memiliki makna baik di dalamnya. Adonan yang terbuat dari buah pisang dan dibungkus oleh daun pisang memiliki sebuah filosofi bahwa yang terbungkus di dalam sama dengan yang terlihat di luar. Maka ketika tuan rumah menyajikan makanan ini memiliki pesan bahwa tuan rumah memperlihatkan kejujuran kepada tamu undangannya.

Barongko sendiri memiliki rasa yang manis dan gurih. Rasa manis itu didapat dari rasa asli pisang kepok yang ditambahkan dengan gula pasir, sedangkan rasa gurihnya didapat dari santan yang menjadi salah satu bahan untuk membuat barongko. Proses pembuatannya juga terbilang cukup mudah. Bahan utama pembuatan barongko adalah pisang yang kemudian dibuang isi tengahnya. Pisang ini kemudian ditumbuk halus dan dicampur dengan bahan-bahan lain seperti telur, gula pasir, dan santan. Setelah itu, adonan dibungkus dengan daun pisang hingga matang selama kurang lebih 15 menit.

Makanan tradisional khas Makassar ini telah ditetapkan sebagai salah satu warisan tak benda Indonesia. Penetapan ini diberikan melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor 60128/MPK.E/KB/2017. Hal itu bertujuan untuk memberi rasa identitas kepada masyarakat pemilik budaya, dan menghindari perebutan hak milik oleh negara lain. Barongko layak untuk dikembangkan tidak hanya dalam kehidupan masyarakat Makassar, tetapi juga masyarakat Indonesia sendiri agar lestari sebagai warisan kebudayaan dan identitas bangsa Indonesia.        




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline