Lihat ke Halaman Asli

Gambaran Visual

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

GAMBARAN VISUAL

Dalam proses belajar, kadang kita cepat menangkap suatu pemahaman dari bacaan yang tercantum dibuku. Namun, kadang beberapa dari kita juga ada yang sulit/ lama dalam menangkap suatu pemahaman dalam teks. Dalam suatu penelitian menunjukkan bahwa orang biasanya mengingat gambar itu lebih baik dari pada mengingat kata-kata yang kongkret, dan kata-kata kongkret lebih baik daripada kata-kata abstrak. Hasil penelitian ini berhubungan dengan fakta bahwa gambar lebih mudah dibentuk ke dalam gambaran dari pada kata-kata abstrak, maksud dari kata-kata abstrak itu adalah kata-kata yang tidak berbentuk. Mempelajari pasangan item difasilitasi dengan pembentukan gambaran yang interaktif dan menghubungkan kedua item.Teori pengodean ganda menjelaskan kegunaan imagery visual dalam mengingar kembali dengan mengajukan pendapat tambahan yang berdiri sendiri dari kode verbal. Oleh karena itu, seseorang memiliki dua kesempatan buka hanya satu dalam proses mengingat item.

Pengetahuan mengenai imagery visual dalam meningkatkan kapasitas memori telah ada sejak berabad-abaf yang lalu, dan hasilnya adalah ditemukannya kegunaan imagery dalam bentuk strategi mnemonic. Penelitian yang membandingkan empat strategi –pengulangan verbal, pembacaan kalimat, penggunaan kalimat, dan imagery- menemukan bahwa orang yang menggunakan strategy imajeri dapat mengingat lebih banyak huruf. Akan tetapi,strategi elaborasi dua kalimat menghasilkan proses mengingat yang lebih baik daripada hanya sekedar melakukan pengulangan, hal ini menunjukkan bahwa strategi sebelumya dapat memfasilitasi dalam mempelajari kata-kata abstrak. Gambaran visual juga bisa dibuat untuk mengingat nama orang dan kosa kata dalam bahasa asing dengan membuat kata kunci yang memiliki bunyi yang sama dengan kosakata yang dipelajari; mungkin hal ini seperti kita disuruh untuk mengingat/menghafal hal yang memiliki kalimat panjang, maka dari itu kita akan meringkasnya agar lebih ingat, seperti megingat cara penulisan daftar pustaka di singkat menjadi NaTaJuKoPen(Nama pengarang. Tahun. Judul. Kota. Penerbit). Gambaran interaktif kemudian dibentuk untuk menghubungkan kata kunci dengan wajah atau dengan kosakata bahasa Inggris.

Berbagai macam bukti menyatakan bahwa gambaran visual penting bagi kemampuan kita untuk melakukan berbagai macam tugas penalaran spasial. Gambaran visual menyedikan hubungan spasial anttara objek dengan tempat atau bentuk dari suatu pola. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemindahan secara mental antara dua objek dalam satu gambaran merupakan fungsi dari jarak di antara keduanya. Gambaran visual juga memungkinkan kita untuk membandingkan semua tampilan dari kedua pola secara stimultan keyika kita mencoba untuk mencocokkan pola visual dari gambaran dengan pola lainnya. Sebaliknya, tampilan yang digambarkan secara verbal harus dibandingkan satu persatu karena bahasa pada dasarnya bersifat urut. Ketika kita membandingkan dua pola dengan posisi yang berbeda, gambaran visual memungkinkan kita untuk merotasi salah satu pola secara mental hingga kedua pola berada ppada posisi yang sama. Perbedaan antara kode visual dan verbal juga dipengaruhi oleh faktor interferensu du antara kedua kode. Sebagai tambahan, penelitian neurologis memberikan bukti ketika orang menggunakan imagery. Pengukuran elektrofisiologis dan aliran darah terhadao aktivitas otak menunjukkan bahwa area yang sama dari otak digunakan oleh persepsi visual dan imagery visual. Penelitian terhadap orang dengan kerusakan otak dengan gangguan pada fungsi penglihatan menunjukkan gangguan yang sama terjadi ketika melakukan tugas-tugas imagery.

Meskipun gambaran visual seringkali membantu dalam banyak proses belajar dan dalam melakukan tugas-tugas penalaran spasial, gambaran pada sebagian besar orang memiliki keterbatasan dalam segi kejelasan dan detail.Dalam sebuah eksperimen yang meminta orang untuk memilih gambar yang tepat dari sebuah uang sebdari satu set uang menemukan bahwa sebagian besar orang membuat pilihan yang keliru. Kurangnya detail pada memori disebabkan karena orang hanya memusatkan perhatiannya pada detail-detail yang penting saja, tetapi mendorong orang untuk menggunakan gambaran meningkatkan kemampuan dalam menggunakannya. Sayangnya, detail pada gambaran tidak selalu dibutuhkan.

Pada kenyataanya, gambaran yang digunakan dalam menggambarkan suatu kata dalam tugas memori hanya membutuhkan gambaran tertentu dalam proses mengingat kata. Keuntungan dari kurangnya detail pada informasi sensoris dalam sebuah gambaran membatu kita untuk membedakan antara peristiwa yang benar-benar terjadi dengan imajinasi. Penelitian mengenai reality monitoring memberikan kontribusi bagu pemahaman antara halusinasi dan memori yang bersifat ilusi diciptakan melalui sugesti oleh figur yang berpengaru.(dimuat di Buku Kognisi Teori dan Aplikasi(Stephen. K. Reed., 2011)).`

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline