Lihat ke Halaman Asli

Kepada seseorang...

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kepada seseorang yang selalu kuinginkan untuk dimiliki.

Kepada seseorang yang selalu membuatku tersenyum dikala sendu ku
Kepada seseorang yang selalu aku anggap ada…

*****

Entah apa ini.
mungkin aku terlalu sibuk membangun duniaku.
Berkhayal, bermimpi, dan berharap tentangmu.
Tentang aku dan kamu.
Aku terlalu asik menanggapi perasaanku, yang selalu bahagia ketika mendapat pesan darimu.
Aku terlalu menikmati alur pembicaraan kita, yang selalu membuatku berseri selayaknya orang jatuh cinta.

Sampai ketika hari itu tiba.

Yaitu hari dimana kamu mencoba mengabaikan dan membuatnya hening,
dengan jawaban yang selalu singkat saat aku menyapamu.
Tapi aku yang sudah terjebak dalam lingkaran hatimu, berusaha mengabaikan itu.

Sebagai perempuan yang terlalu polos, aku takut kehilangan bahagiaku. yaitu kamu.
Bukan,bukannya aku tidak mau menanyai kabarmu terlebih dahulu melalui pesan singkat itu,
aku takut kamu yang belum cukup mengenalku merasa aneh dan menjauh.
yaa,mungkin aku terjebak oleh pikiranku sendiri.
Aku sadar,
bahwa saat itu,
ketika aku terus-terusan mendapat pesanmu lalu terjebak asyik dalam perbincangan yang berkelanjutan,
itu semua ternyata musiman.
Musim kabar darimu.
Musim bercengkrama denganmu
dan selayaknya musim,
semua berganti dan berputar.
saat ini sedang musim tiada lagi kabar darimu dan aku rasakan kekosangan.
Itu yang kusebut RINDU.
Kepada seseorang,
tadinya aku pikir membiarkan ini berjalan,
mengikuti alur rasa ini
dan jika semua itu tidak melenceng
pasti akan tiba waktunya ketika kamu mengikatku dengan ikatan suci.
Tapi kemudian aku sadar ini hanya hasil dari buah pikirku.

Sekarang
aku kembali membiarkan waktu berputar
dan mengikuti putarannya.
Membiarkan ini berjalan sesuai dengan takdirnya.

Kepada seseorang,
terimakasih untuk kehadirannya.
untuk sapaan dan gelak tawa kita disetiap malam.
Aku masih berharap meski aku tak berani mengharap lebih.
aku tau kamu terlalu jauh dari jangkauku.
Tapi biarlah,
setidaknya aku mengenal "CINTA"darimu,
yaitu kamu alasanku untuk kembali tersenyum.

-TrianaNh-




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline