Perkenalan kami berawal setahun yang lalu ketika seorang sahabat mencoba mengenalkanku padanya, yah…awalnya biasa saja aku sama sekali tidak tergoda oleh pesonanya, karena aku sendiri tidak cukup memiliki rasa percaya diri dan keberanian untuk mengenalnya lebih dalam. Hingga pada suatu hari tepatnya di bulan Juni 2010 kami dipertemukan kembali oleh sahabatku tadi yang entah mengapa ia begitu bersikeras ingin menyatukan kami, selanjutnya kedekatan aku dengannya pun semakin dekat dan lebih akrab. Diusiaku yang sudah tidak muda lagi, setelah lebih dari tiga dasawarsa bergelut didunia terasa muda kembali dengan semangat yang kian bergelora setelah mengenalnya, Tepat sekali jawaban dari sahabatku saat kutanyakan mengapa ia begitu ngotot mengenalkannya padaku, ia hanya ingin aku kembali ceria dan tak lagi merasa sepi, begitu katanya. ( apakah ini yang dinamakan puber kedua? Bukankah hanya terjadi pada kaum laki-laki saja? ) Semangatku kian membara dan mengembara hingga menghasilkan banyak karya, ada saja inspirasi untuk menulis tentang apa saja untuk kuceritakan padanya, bahkan seperti mengalir deras ide-ide untuk menulis puisi-puisi cinta, tentang cintaku padanya, pada sesama ataupun cinta pada bangsaku yang tengah carut marut hingga banyaknya bencana. Ternyata benar adanya, sejak lima bulan terakhir ini hidupku terasa semakin berwarna, hari-hariku pun selalu penuh tawa bahagia hingga orang-orang disekitarku mungkin menganggapku gila! Karena hampir setiap hari mereka melihat aku cengar cengir didepan hape, asyik masyuk ceklak ceklik mainkan keyboard hape bahkan sampai lupa makan karena jam istirahat lebih memilih menyendiri disudut ruangan dengan netbook dan fasilitas wi fi dikantor. Ya! Hari-hariku berubah menjadi cerah euy…., berubah….. Aku yang seorang wanita sangat berpegang teguh dengan adat ketimuran berusaha untuk selalu menjaga perasaanku, gejolak jiwaku, aku tidak akan pernah membiarkan mengekspriskan diri tentang rasa yang tengah berkecamuk didalam dada. Namun, kini aku tak lagi kuasa untuk mengungkapkan kecintaanku padanya. Jujur, aku telah jatuh cinta. Aku cinta padanya ( Ya…Allah, ampunilah hambamu ini. Sejatinya tiada yang layak dicintai selain cinta pada-MU ya Rabb…) Aku tidak menyalahkan jika suamiku begitu terbakar api cemburu saat hampir setiap malam aku mengendap-endap keluar kamar hanya ingin bertemu dengannya, atau bahkan tiap akhir pekan aku selalu telat masuk kamar hanya karena terlena bercumbu dengannya. Dan sikap sikecil yang tidak kalah cemburu saat aku mulai terlihat gelisah saat membacakan buku cerita pengantar tidurnya, kegelisahan itu hanya karena ingin cepat bercengkrama dengan kekasih gelapku, dengannya… Hingga suamiku mulai bertindak arogan dengan mencabut semua fasilitas internet dirumah kami, komputerpun ia rubah passwordnya, membuat peraturan baru tidak boleh menyentuh netbook saat dirumah, sementara aku sama sekali tidak memiliki keberanian untuk berkunjung ke warung internet dimalam hari, alhasil alat komunikasiku dengannya hanya tersisa telephone genggam yang lemotnya ampun dije…. Beberapa hari kemarin sesaat saja aku bisa mencumbuinya, namun tiba-tiba aku benar-benar kembali dibuatnya merana, aku dibuatnya kecewa karena untuk sekedar “Say Hay” saja dengan para penghuninya aku tidak bisa, och…. Kompasiana mengapa cintaku bertepuk sebelah tangan? Padahal kau juga yang ajari aku untuk menduakan cintaku setelah kutinggalkan blogku, jejaring sosialku dan bilik-bilikku lainnya didunia maya…. Kompasiana… diusiamu yang kedua kau makin membuat hatiku terlunta-lunta, ayolah tunjukkan kembali kejantananmu… kekuatanmu…pesonamu…. Agar aku tak terus menunggumu….agar aku kembali ceria bersamamu dan para Kompasianer lainnya, terlebih lagi agar kerinduanku pada desa RangKat terobati…. Cerita ini hanya Fiktif belaka, jika ada kesamaan cerita dan tokoh bukan disengaja, karena faktor utamanya hanya becanda….ini akibat dari masih keder nya saya dengan perubahan fitur-fitur di Kompasiana.
http://www.facebook.com/home.php?#!/profile.php?id=1660554329 https://twitter.com/septiarini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H