Lihat ke Halaman Asli

Emosi vs Waktu

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap detik yang berjalan
Menggema ditelinga mengaum dikepala
Jantung berpacu semakin tak beraturan
Gelisah tak henti mengumbar tawa

Detik yang selalu bertambah
Menjadi lonceng besar sebagai pertanda
Takut jelas menghampiri celah
Semakin jauh jarak terbentang

Sapa ringan coba menyapa
Detik seolah berhenti tidak sebentar
Tiada bisa hati dikuasai logika
Prasangka hadir tak terhindar

Merelakan detik berlari menari
Diiringi irama musik keresahan
Hati dan pikiran siap bernyanyi
Berkolaborasi membentuk opera ketidaksabaran

Ingin menyerahkan waktu pada takdir
Ketidakrelaan bersemayam menebar aroma
Tidak mengenal kata “berakhir”
Hanya Tuhan bisa mengakhiri semua
Walau sedih yang mungkin hadir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline